Minggu, 22 Maret 2009

jam 1 pagi

jam 1 pagi, maag saya kumat lagi. uhh, menyebalkan. untungnya persediaan obat juga makanan dan miniman sudah saya persiapkan sorenya. lumayan, pikir saya. pertama-tama yang saya lakukan adalah menetralisir dahulu asam lambung yang meningkat dengan memakan obat lantas menunggu 15 hingga 30 menit atau lebih hingga obat bekerja, jika tidak, dijamin makanan yang akan saya makan akan termuntahkan keluar.

uhhh, menyebalkan. kemarin dokter bilang minggu ini memang adalah puncak dari produksi asam lambung, akumulasi dari keteledoranku selama ini tidak makan teratur, dan katanya, untunglah secepatnya ditangani jika tidak mungkin saya sudah tepar di kamar rumah sakit, sendirian atau hanya ditemani beberapa teman yang peduli. tapi semoga saja tidak.

oya, boleh percaya boleh tidak, seumur hidup saya belum pernah lho di opname di RS atau puskesmas, nginap barang semalam disana! bukan karena saya tidak pernah sakit tapi dulu waktu SD hingga SMP saat masih tinggal bersama orang tua, saya selalu bersikeras untuk berobat jalan, bahkan ketika saya terkena malaria hebat sekalipun. dan ketika SMA pun sama, berkali-kali kena malaria semua hanya berlabuh pada ruang ugd lantas diperbolehkan untuk pulang. bukannya bangga atau apa tapi puji Tuhan deh, kedepannya gak mau sakit, gak mau dirawat di rumah sakit, apalagi jika saat ini diperantauan, uhh, asti urusannya akan ribet dan kasihan kalau nanti orang lain yang repot ngurusin saya.
ahh, kembali lagi ke maag saya, jika sedang kambuh, perut ini serasa terisis pisau, makanana yang masuk berasa duri dan air sabut, sepat-pahit gimana gitu, perih lagi, perut berasa penuh bahkan baru saja dimasuki 5 sendok makanan. syukur-syukur hanya sebatas mual, tidak sampai muntah segala.

malam ini dua bungkus roti coklat pisang, plus segelas energen hangat lahap sekali pasca minum obat. eh, sejam kemudian kambuh lagi. total dua kali untuk pagi ini. saya bangun lagi, menyeduh teh hangat. untunglah masih ada sisa beberapa potong roti lagi. teh saya beri sedikit banyak gula, dan huaaappph, masuklah semua.

sepuluh menit kemudian, reaksi membaik, kantukpun datang baru disaat pukul 3 lewat. uhhh, maag ini sudah menyusahkanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...