di jalan mangkubumi

dia sudah seribu kali menyusuri jalan tua itu
di sudah seribu kali meludahi bangunan-bangunan renta itu (karena pesing)
dia malah sedih melihat abang becak yang hampir mati kelaparan
dia sepertinya akan membunuh semua jendelajendela belanda yang menyebutnya
budak.

dia mungkin akan melewati ribuan kali lipat lagi di jalan itu
sampai sandal bututnya aus dan udara akan berteriak: kau orang jelata
yang terus menjalar bahkan disaat negerimu sudah merdeka 64 tahun lamanya
kau bahkan belum makan malam untuk beberapa hari
anak-anak mereka bahkan tak bersekolah
(tak ada yang perlu dibanggakan dari bangsa ini kecuali mensejahterakan
para gelandangan di sepanjang mangkubumi ini)

dia masih mengumpat pada jendelajendela itu: negeri ini menciptakan
orang terkaya
sekaligus menciptakan banyak orangorang miskin



(13 Februari 2009, salam hangat buat maria-maria biru yang saban malam aku temui di pelataran toko sepanjang jalan magkubumi-jogja)