Senin, 16 Februari 2009

aku mau dikritik, aku tak mau titik!

aku mau kritikan, aku butuh kritikmu!
aku mau kau berteriak: ‘lihat, dia lain disini. mengapa
begini, mengapa
harus begitu?’
aku hanya mau dikritik
aku butuh kritikan, aku haus dikritik
temanku bilang: ‘aku tidak sependapat dengan idemu,
dengan tulisanmu.’
yah sudah kritik saja aku. aku suka dikritik, dengan
kritik aku tidak kerdil
(puji saja tapi tolong sertai juga dengan kekritisanmu!)
hujani aku dengan kritik
serang aku dengan kekritisanmu
suapi aku dengan kritik agar aku tidak berhenti jadi titik saja
tuangkan kritikmu di dalam mangkuk asaku, rasaku,
pikirku, harapku
aku tunggu!
aku mau melihat kurangku dari sudut matamu, sudut rasamu
agar aku tidak kerdil, agar aku tidak menjadi katak,
menjadi titik
agar aku tidak kerdil, aku mau jadi besar. tolong aku
kritik aku, aku tak mau titik, aku tak mau kerdil
mana asamu? mana rasamu, mana harapmu? tuangkan itu
dan aku mau menitip kritik
juga. aku mau jadi kritis, aku suka mengkritisi.
ayo kritik, ayo kritis! jangan krisis kritik!

(16 Februari 2009, buat Farid yang selalu tampil beda dari sudut pandang lain, yang sudah menjadi oposisi dalam beberapa tulisanku he-he, thanks kawan!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...