Rabu, 10 September 2008

Rindu


: buat theresia avilla

Hatiku terjebak sudah
dalam kobaran rindu yang putih
terbingkai manis di sudut bibirmu:
aku membunuh perasaanku disisi
purnama yang mengkerut.Lalumenitipkannya
paksa
pada lembar awan abu-abu. Percayalah
Aku mencintaimu sesederhana membungkus tubuh
dengan selimut. Menjaganya dari sapuan
angin selatan. Itu tabu untuk daramu
Aku rindu saat-saat laraku
kau hisap dengan kesederhanaanmu :
waktu itu kabut menyembunyikan seluruh
bongkahan atap gereja. Enam tahun lalu.
tapi masih kuraba jejak matamu
yang menusuk hatiku
mematrikan bulir-bulir rindu
yang berlarut-larut. Kau dimana?

Jogjakarta, Juli 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...