Rabu, 03 September 2008


Jika ada ‘tradisi’ buruk maka afdol jika ‘tradisi’ baik aku kenang. Berikut beberapa ‘tradisi’ unik lagi aneh yang kutemui di Asyur dan Syuradikara pada umumnya.

1. Gebu

Aku tak tahu jelas ini istilah dari bahasa mana. Ende? Yang pasti ‘gebu’ adalah suatu ungkapan/ekspresi kegembiraan dan semangat berbagi, ada bersama, makan bersama. Suatu nilai yang menjadi kekhasan masyarakat timur. Intinya adaalah berkumpul, berbagi berkah, susah senang dibagi-bagi. ‘gebu’ identik dengan makan dan minum, kue, sirup, dan moke/arak/bir. Ah, yang terakhir ini tak ada salahnya jika dalam batas kewajaran dan didasarkan semangat pertanggungjawaban yang tinggi, aku kira tak masalah. Tahu resiko itu pasti. Sekali setahun tak masalah. Sebagai anak asrama yangs erba kekurangan, mendapat makan dan minum gratis pasti tak bakalan ditolak deh. Apalagi jika dinikmati bersama. Donat kecil berasa tart mewah. Ada ‘tradisi’ bagi-bagi makanan ‘gebu’ antara asrama. Jika si A dari Asyur berultah, sudah tradisi si A membagi-bagikan makanan tersebut juga ke orang yang dikenal dan ingin diberi di asrama puteri. Biasanya makanan itu dibagi-bagikan di ruang makan atau dinikmati beramai-ramai secara ‘privat’ di ruang ganti.

1. Cover

Tak beda dengan istilah dalam dunia jurnalistik atau perbukuan. Yah, cover lembar utama yang membungkus suatu buku. Namun cover yang ini lebih bermakna ke ‘cover boy’ dan ‘cover girl’ lekat dengan majalah remaja. Aneka Yess. Cover tak lebih dari sebutan untuk seseorang yang diidolakan oleh orang lain, baik karena fisik-ganteng-cantik, prestasi,dll. Namun kebanyakan karena unsur fisik tadi. Di Syuradikara istilah ini lebih banyak digunaka kau hawa. Dan mungkin saja istilah ini lahir dari kaum itu. Aku sempat kaget dengan istilah ini. Sudah kubilang pop-culture sedang mewabah di kalangan remaja Ende waktu itu. Tak pelak lagi aku pun sempat mengalami sendiri dicap sebagai ‘cover’ sebagai ‘idola’ seseorang atau beberapa orang. Tak boleh jumawa. Jika tidak bisa bahaya. Senioritas bisa mengintipmu dengan salah satu mata ‘iri-cemburu-takut-ketidakpedean’ itu. Cover sama dengan mengidolakan. Mengidolakan fisik yang semu belaka. Namanya juga anak remaja. Ini baik jika sekedar seru-seruan secara sadar. Jika tidak hanya kebencian yang tersisa jika yang dilihat itu yah benar-benar semu.

Butuh waktu dan ingatan sekuat tenaga he-he untuk menulis ini. Aku sudah agak lupa. Maklum ide tulisan ini sama sekali tak ada dalam buku harianku. Beritahu aku. Silahkan kirim emailmu ke “ send4_dicky@yahoo.co.id untuk berbagi cerita dan cinta akan Syuradikara dan Asyur tercinta,yah..ditunggu.Thanks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...