Minggu, 17 Agustus 2008

JENDELA

Jendela


Jauh disana

Dari sebatang jendela: angin menangis

Kumelihat tubuh lakilaki-kuda jantan mengerang marah.

Dunia roboh.

merah Mars

Aku hanya diam, menanti sepi menyerang bulubulu

tengkukku.

Kucoba merangkai mimpi di lembaran tirai koyak

Aku tak sanggup: lewat jendela yang sama

Kulihat tetangga saling membunuh.


Tak ada langit pagi ini.

Sungguh nurani

benarbenar kerontang


2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...