Minggu, 04 Mei 2008

Menyoal Julia Perez.........

Belakangan ini kehebohan cekalmencekal menjadi tren di Indonesia. Ada yang menguntungkan ( bagi pihak acara Gosip2an atau Infotaiment) dan tak mungkin bagi si korban atau artis / tokoh yng dicekal itu. Dan bagi Julia Perez ( saya menyebutnya Bom Seks Indonesia, new Varian he he setelah dekade lalu sudah diisi salah satu atau beberapa dari 'dinasti' Ashari ). Saya masih ingat ketika karir Julia di TV berawal ( mungkin yah...) ketika Trans TV menayangkan acara midnightnya ' komedi plus2' hehe saya lupa judulnya, tapi yah itulah, sosok Julia seakan memberi magnet tersendiri dengan bumbu sensualitas yang coba ditawarkan acara komedi itu. Dan ternyata karir Julia melesat bak meteor, beberapa kali tampil sebagai Guest di acara Lepas Malam dan terakhir beredarnya Foto2 syurnya menjadi titik awal dimana ia menunjukkan giginya di kancah pertelevisian atau dunia showbiz tanah air. Setelah itu sepengamatan saya, ia mulai tampil cameo di Naga Bonar Jadi 2, silat lidah, sampai kini kembali membuat heboh atau dihebohkan, saya tidak tahu.Paling gak Julia bernasib jelek. kenapa? Ia tanpa sadar menelurkan album yang notabene berimej 'plus2' ketika tanah air masih panasnya dengan aksi berani dewi persik. sehingga akhirnya Julia pun kena batunya. Berikut juga, akan diam publik tanah air jika album Julian itu 'sopan' ( dalam perspektifnya atau kacamata pemerntahan kita, kaum agamawan kita juga seniman2 kita tentunya,karena jujur sampai sekarang ini belum ada titik temu yang jelas antara definisi sopan tidak sopan, pornografi atau tidak, sensal atau tidak! ). Kalau album Julia benar2 mengikuti 'jalur' ketmuran, tentu tidak jadi masalah. Saya melihat langkah Julia sebagai pendatang baru di dunia nyanyi cukup berani dengan memberikan Kondon di CD tau kaset sebagai Bonus. Sah-sah saja. Tapi harus ada 'jembatan keledai' atau kekonsistenan atau hubungan positif yang tentunya sesuai kaidah masyarakat, jika Julia mau menghubungkan antara lagu dengan Kondom. Karena menjadi masalah atau buah sensitif justru karena imej Album itu sendiri bertolak belakang dengan niat baik yang mungkin mau disampaikan Julia ( terhadap isu AIDS).Bagaimana tidak ketika album itu berisi lagu2 yang bagi saya lumayan 'HOT' dan bisa menimbulkan interpretasi yang macam2, apalgi dengan imej Julia sendiri yang ' bom seks' itu tentu akan berkorelasi positif namun bisa berakibat negatif di masyarakat. Karena bisa saja orang beranggapan imenj Julia yang seksi, lagu yang seksi, video klip yang seksi (kabarnya tidak diloloskan pihak LSF , lirik2 yang multitafsir dan cenderung 'nakal' malah akan mengundang perilaku baru he he jika dihadirkan pula sebuah KONDOM gratis. Dan lagi2 soal pemakaian kondom di Indonesia bahkan di sebagian negara di dunia juga agama masih menjadi polemik.Masalah ini tentu menjadi teguran berarti bagi tim manajemen atau pihak industri rekaman untuk lebih hati2 dalam mengeluarkan kebijakan jangan sampai menimbulkan masalah baru, apalagi berlanjut, dengan pencekalan tadi. Akan lain lagi jika semua lagu2 Julia bertema kemanusiaan,kritik sosial, Bahaya Aids,dll dan Imej Julia sendiri bukan sebagai artis sensual tetapi imej sebagai seorang pekerja sosial, tentu akan lain cerita. Atau kondom itu dibagi oleh Baby Jim Aditya, mislnya yang NB aktivis AIDS, dengan media apapun pasti masih diterima masyarakat..saya kira demikian. Christian Senda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...