Bekerjasama dengan Sekolah Tinggi
Kriswina Waingapu, Komunitas Dusun Flobamora Kupang dan Komunitas Humba Ailulu.
Sumba adalah salah satu pulau besar di Nusa Tenggara
Timur berbatasan dengan pulau Timor, Flores dan pubau Sumbawa.
Sumba Timur dengan penduduk kurang lebih 240 ribu
jiwa, terkenal dengan padang savana, kuda sumba yang terkenal sampai keluar dan
pariwisata yang sangat indah. Namun banyak yang yang tidak tahu bahwa salah
satu penyair atau sastrawan Indonesia Umbu Landu Paranggi lahir di Sumba.
Sekarang ini berbagai komunitas anak muda dan
komunitas Sastra mulai bertebaran di Nusa Tenggara Timur juga di Sumba Timur.
Salah satunya komunitas anak muda Humba Ailulu dan komunitas sastra Sabana.
Komunitas sastra NTT mulai bergerak sejak beberapa tahun ini dan banyak penulis
NTT mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia, seperti Mario F Lawi, Christian
Senda, Amanche Frank, Ishack Sonlay, Diana Timoria, Christo Ngasi, Anaci Tnunay
dan Saddam HP, Fransiska Eka, dll dst dari komunitas dusun Flobamora di Kupang.
Mereka bulan Juni 2015 ini juga menyelenggarakan festival sastra pertama di
Kupang, yaitu Festival Sastra Santarang.
Untuk menggali dan berinteraksi dengan komunitas
sastra dan peminat buku di Sumba Timur, maka PWAG Indonesia dan Arts for Women
mendukung diadakannya „Pauhingu Seni Sastra“ atau Pentas Seni dan Sastra Mini
di Sumba, yang rencana akan diadakan pada 12 – 14 Agustus 2015 bekerjasama
dengan komunitas anak muda disana, juga akan didukung oleh Universitas lokal
yang akan diajak bekerjasama.
Selain Kegiatan Seni Sastra, Arts for Women juga akan
mengajak tamu dari Jakarta/Jawa yang bersedia mengatur sendiri transport ke
Sumba untuk ikut dalam kegiatan ini dan melakukan trip ke berbagai lokasi seni
dan budaya Sumba Timur, sebagai bagian dari program baru Trail for Women atau Kegiatan Jalan Perempuan yang dikaitkan dengan
seni sastra lokal dan sebanyak mungkin memberikan pertukaran wawasan bagi tamu
dengan komunitas lokal atau pemberdayaan komunitas atau kelompok di Sumba Timur.
Komunitas di Sumba Timur juga diharapkan mendapatkan pertukaran pengetahuan
dengan tim panitia dari Jakarta atau luar Sumba untuk bersama membangun
komunitas seni sastra di Sumba Timur.
Agenda Pauhingu Seni Sastra Sumba
Waingapu 12 - 14 Agustus 2015
Akan ada pemutaran film, Masih Ada Asa“ oleh PWAG
Indonesia,
Diskusi Anak Muda dan Budaya di Sumba
dan NTT, Workshop menulis cerpen bekerjasama dengan komunitas Dusun Flobamora. Workshop tata kelola lembaga seni. Diskusi buku puisi 17 Penyair Indonesia
Timur Isis dan Musim-Musim penerbit PBP Publishings / Arts for Women. Malam Puisi dengan para penyair NTT dan luar
NTT (akan dikonfirmasi) di dukung oleh Ana Humba Community, musisi muda asal Sumba. Dan Sumba Trail ke kampung Rende bertem kelompok penenun perempuan, pembacaan puisi di Mondu dan Wairinding.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...