Selasa, 31 Maret 2015

Bicara Kesusasteraan di NTT, Ini yang Selalu Bikin Saya Optimis

Terus terang saya senang dengan kemunculan penulis muda asal NTT yang saya amati pergerakan mereka di media sosial cukup produktif dalam berkarya di bidang sastra. Saya bangga dan ikut senang akhirnya bisa kenal dengan penyair muda keren dengan nama Jemmy Piran dan cerpenis Yohanes W. Hayon, keduanya sama-sama berasal dari Flores Timur! Keren kaan... Puisi Jemmy termuat di koran Media Indonesia, sedangkan cerpen Yohanes di koran Suara NTB. Sebenarnya ada satu lagi kabar lain yang bikin bangga, datangnya dari Diana D. Timoria. Perempuan satu ini jelas selalu bikin saya bangga. Saya kenal baik Diana, kami sering mengobrol di klub yang kami namai Klub Gelisah, bersama kak Rosna dan Linda Tagie, bicara banyak hal terutama soal gender dan feminisme. Diana bagi saya adalah masa depan sastra NTT, khususnya kesusateraan dari Sumba. Sebentar lagi ia akan pulang kampung di Sumba Timur setelah sekian lama menjadi warga Kupang dan ikut bergiat di Komunitas Sastra Dusun Flobamora. Selalu saya ungkapkan di sini soal gelombang baru, dari angkatan muda pegiat sastra di NTT. Bicara kualitas dan kuantitas, saya kira teman-teman dengan semangat dan keterbatasanya sudah mau belajar, sudah mau berusaha dan yang paling penting adalah sudah mau membuka diri dalam jejaring sastra dengan pegiat sastra dari luar NTT. Saya optimis akan ada banyak kesempatan baik di depan saya. Kembali ke kita sendiri, jika mau terus belajar memperbaiki, giat menulis dan membaca juga berdiskusi; penulis baru dari NTT akan terus bermunculan. Yakin deh....


salam



sumber: grup Facebook Sastra Minggu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...