Mengenang Jogjakarta, Mensyukuri Hidup (Gallery Foto)

Saya termasukyang sangat menikmati proses kehidupan saya saat di Jogjakarta. Mungkin benar, dan saya percayai itu, bahwa saya kerap beruntung: berada di situasi yang terbaik, tumbuh dan berkembang dengan orang-orang terbaik. Termasuk momen ketika kuliah, berkesempatan mengikuti kuliah Psikologi Terapan di Panti Wreda (bidang sosial dan klinis), di sekolah yang basis dan sistemnya sebenarnya adalah perpaduan sekolah alam dan umum, Anak Prima (bidang perkembangan dan pendidikan). Kemudian dipercaya magang dan menjadi guru selama 2 tahun di Anak Prima, sangat menyenangkan. Semuanya sangat saya syukuri. Itu karena saya selalu beruntung. Proses itu diakhiri dengan perjumpaan dengan orang-orang muda hebat ketika sedang kursus bahasa Inggris di Pusat Bahasa UGM.

Selesai berkebun, saatnya bermain peran dan ditutup dengan menunjuk kebolehan satu per satu: mengasah motorik kasar, motorik halus, kecakapan berbahasa (verbal dan non verbal), merangsang kecerdasan musikal dan naturalis. Komplit.

Ini sih bapak dan ibu guru di sebuah sekolah yang santai tapi menuntut semuanya kreatif. Tak heran kami mengajar meski ber-jeans, gak bersepatu kadang harus bercelana pendek karena harus berkebun dengan siswa. Tapi sekali lagi, di sekolah ini, kami diberi kesempatan untuk menjadi diri sendiri, sekaligus menjadi guru yang KREATIF. Thanks Anak Prima. Pengen bikin sekolah alam dengan konsep yang sama di Timor. Suatu saat nanti, pasti!

Saat menjalani mata kuliah Psikologi Terapan (bidang Psikologi Sosial dan Klinis) di Panti Wreda Hana, Jogja.

Pengalaman perdana mengajar, saat kuliah psikologi terapan bidang pendidikan dan perkembangan di Anak Prima

bersama kawan-kawan kursus di PBB UGM. Saya dengan baju kebesaran: kaos Komunitas Blogger NTT hehehe...

Selesai mengajar, diisi dengan kegiatan nonton, makan di angkringan, keliling Jogja. Penting untuk menjadi guru yang kreatif: terbuka dengan hal baru, tidak gaptek tentunya dan mau belajar terus menerus. Banyak baca, banyak diskusi!