Sabtu, 21 Juli 2012

Festival Ningkam Haumeni, Naususu Mollo Utara 24-26 JULI 2012

Basudara semua jang lupa ikuti Festival Ningkam Haumeni (festival 3 masyarakat Adat, Amanatun-Mollo-Amanuban yang salah satu pemrakarsanya adalah Mama Aleta Baun) di Naususu, Mollo Utara, TTS, 24 -26 Juli 2012. Info lengkap follow Twitter @ningkamhaumeni dan Facebook Ningkam Haumeni For Your Soul

sumber: twitter.com/ningkamhaumeni

(sumber Ningkam Haumeni For Your Soul)

Festival Ningkam Haumeni merupakan suatu event yang digagas atas inisiasi masyarakat adat Tiga Batu Tungku (Amanatun, Amanuban dan Mollo), Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi NTT (Nusa Tenggara Timur). Festival ini muncul dalam sebuah gerakan masyarakat adat Tiga Batu Tungku yang ingin meninggalkan pilihan ekonomi yang merusak alam, seperti kegiatan tambang, HPH (Hutan Tanaman Industri), yang mengakibatkan penderitaan panjang bagi hidup dan kehidupan mereka.

Karena bagi mereka, terutama masyarakat Mollo, alam adalah titipan tuhan yang harus dijaga. Hal itu disematkan dalam kosmologi kehidupan harian mereka, bahwa alam adalah bagian dari tubuh mereka. Tanah adalah dagingnya, air adalah darah, hutan adalah rambut/pori-pori dan batu adalah tulangnya.

Kata Ningkam Haumeni diambil dalam bahasa Dawam dari masyarakat adat di Timor Tengah Selatan, NTT. Ningkam artinya Madu Lilin dan Haumeni artinya Cendana. Konteks pendefinisian pada istilah Ningkam Haumeni adalah pada semangat yang ingin ditunjukkan Masyarakat Adat Tiga Batu Tungku tentang menjaga sesuatu yang penting bahkan mungkin langka dalam kehidupan mereka. Sebagai catatan saja, cendana termasuk tanaman asli Timor yang kini sulit ditemukan lagi di sana, karena kebijakan salah dari penguasa.

Festival Ningkam Haumeni yang biasanya digelar setiap tanggal 29 Mei (bertepatan dengan Hari Anti Tambang Internasional, namun untuk tahun 2012 akan berlangsung tanggal 24-26 Juli 2012 ) merupakan semangat pemersatu tiga suku tersebut. Festival ini mengajak dan menyerukan agar mereka bisa bersatu dalam memulihkan kembali kerusakan lingkungan akibat pembangunan yang merusak alam dan mengancam sumber pangan. Termasuk memulihkan tradisi kedaulatan pangan yang dilakukan nenek moyang mereka.





 Tentu saja Festival ini terbuka bagi siapa pun yang ingin belajar tentang nilai-nilai kearifan Masyarakat Tiga Batu Tungku terhadap alam mereka. Juga memaknai budaya mereka dalam memandang pangan, rumah adat, bahkan tenun ikat yang biasa mereka kenakan. Dalam festival kepedulian akan disebar, dan kita berdendang dalam kebersamaan yang equal dalam anek bonet-bonet yang di gelar di Festival.

Kami tunggu kalian di Festival 24-26 Juli 2012


(Mollo, Amanatun, Amanuban)

Kultwit mengenai event ini di Twitter @NingkamHaumeni bisa di baca DI SINI 


Christian Dicky Senda. Blogger di Komunitas Blogger NTT. Asal Kapan, Mollo Utara. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...