Belakangan ini muncul berita yang bikin saya hanya mampu mengangkat alis tinggi-tinggi lalu memonyonglan bibir saya. Ini namanya ekspresi bingung+aneh+kaget jadi satu. Berita apa sih?
Di area jabodetabek yang dilalui kereta api listrik, heboh masyarakat tidur-tiduran diatas rel. tujuannya bukan untuk bunuh diri massal! Konon katanya untuk berobat. Lho, berobat sekarang bukan lagi di rumah sakit yah? Aneh bin ajaib ketika melihat saban hari puluhan masyarakat berbondong-bondong tiduran di rel dengan refleks tubuh bak ikan kehabisan air (akibat efek kejut listrik dari bantalan rel). mereka percaya bahwa kejutan listrik dengan daya kecil itu bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
Kita bawa memori kita ke masa lalu, saat si kecil Ponari menghebohkan Jawa Timur dengan batu ajaibnya. Sekali celupan ke air yang dibawa massa, diyakini air tersebut langsung bisa menjadi obat mujarab ketika diminum atau buat mandi.
Banyak fenomena seperti ini yang seringnya gak masuk akal, belum ada hasil riset terpercaya sebagai bukti bahwa benda tersebut benar-benar berkhasiat. Biasanya yang terjadi adalah, sebatas kebetulan belaka ditambah sugesti lantas dijadikan pijakan kebenaran.
![]() |
sumber: karodalnet.blogspot.com |
Kedua, tak sulit memang fenomena seperti ini terjadi ketika kondisi masyarakat bangsa ini memang kian tersandera oleh kemiskinan! Ketika biaya rumah sakit semakin mahal, biaya pendidikan, dan sembako juga ikut melambung maka orang-orang kemudian menjadi mudah menaruh kepercayaan dan harapan satu-satunya pada hal-hal yang tak logis. Karena hal-hal tersebut terlampau mudah dan murah, ketimbang antri panjang di loket RS atau hutang sana sini untuk menebus obat di apotik. Jadi lupakan masalah logis atau gak logis.
Namun jika pun mereka akhirnya sembuh, saya yakin bahwa mereka hanya terlalu kukuh berharap yang bisa juga berarti dengan sendirinya mensugesti dirinya mendekati kesembuhan itu maka sembuhlah. Seperti isi buku mbak Rhonda Byrne, The Secret bahwa apa yang selalu kita pikirkan akan menarik kekuatan semesta untuk mewujudkannya. Atau karena Tuhan benar-benar membuktikan Kuasanya untuk menyebuhkan siapapun yang sakit lewat benda-benda yang tak biasa bagi saya dan manusia-manusia lainnya yang sok rasional-realistis?
Mungkin untuk jenis penyakit tertentu, gelombang elekromagnetik dari bantalan rel bisa jadi obat, tapi dalam kadar atau taraf segimana hal itu bisa menyembuhkan? Karena di tidur-tiduran saja di rel tanpa alat kontrol tertntu juga jadi masalah kan?
Saya sedih, ketika elit politik/ pemimpin di negara ini sibuk mikirin perutnya tok, akibatnya rakyat bukan saja kehilangan panutan, tapi juga kehilangan arah. Bingung, kalut, stress, depresi, mungkin hingga mencapai taraf gangguan emosional, neurotik dan psikotik ringan juga pemerintah gak mirikin. Orang akhirnya akan mudah untuk lari ke hal-hal negatif yang sebetulnya malah destruktif bagi dirinya!
Salam Ponari!
CDS
Baca Juga (klik link berikut):
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...