Selasa, 17 Agustus 2010

Si Miskin, Mari Mengurus Si Miskin Lainnya...(Judul Aneh)

untuk CERAH HATI dan gerakan MUDAers NTT Menulis!

Semalam menjelang 17 Agustus 2010 gak sengaja nonton Metro Realita di Metro TV, acara yang menarik, mengagetkan juga bikin miris. Yah, makin gak nyangka saja jika ini terjadi di negeri tercinta, apalagi di kampung halaman sendiri, Timor.


Secara mengejutkan Metro Realitas meliput langsung dari balik rumah ‘Detensi’ Imigrasi Kupang, terkait gelombang imigran gelap asal Sri Langka, Afganistan dan sejumlah negara yang sedang konflik di Timur Tengah yang kini nyasar dan cukup bikin pusing pemerintah di Kupang. Kondisi di rumah detensi memang sudah over capacity. Tujuan mereka sebenarnya adalah ke Australia. NTT tak dipungkiri adalah gerbang terbaik menuju ‘surga’ itu. Konon, dari selat Papele Rote, NTT, hanya butuh 18 jam dengan kecepatan tertentu untuk bisa sampai ke perairan Darwin, Australia.

Secara politis yang coba disorot Metro Realitas adalah ada kemungkinan Pemerintah Aussie akan menjadikan pulau Timor sebagai daerah transit atau semacam daerah panampungan sementara para Imigran gelap itu. Hal ini tentu menjadi masalah karena secara diam-diam Aussie ingin membagi masalah mereka kepada Indonesia. Hadooooh! Gimana sudah ribet ngurus diri sendiri akan jadi apa lagi kalo kita pun akan sibuk ngurus orang-orang asing yang seharusnya menjadi tanggungjawab Australia. Belum lagi soal masalah-masalah sosial terkait adanya imigran gelap yang akan mendiami sementara di Timor. Gimana yah kalo faktanya Timor (termasuk juga ngera demokrasi Timor Leste) juga hingga kini masih punya masalah sendiri, terkait kemiskinan trus mau ditambah masalah yang dibawa para imigran gelap yang notabene datang dari daerah konflik yang juga miskin. Ini pertama.

Kedua, tiba-tiba kok kita, Indonesia, yang ketiban getahnya yah? Kalau ditilik secara umum, masalah eksodus ini ternjadi karena ada ketimpangan sosial atau perang di belahan dunia sana, yang sedikit atau banyak juga berkaitan dengan ulah/dominasi negraa-negara Adidaya Eropa, Amerika termasuk juga Australia! Disatu sisi mereka adalah setan yang mecerabut kehidupan di tanah orang sekaligus disisi lain berhasil menggambarkan bahwa mereka adalah malaikat yang punya tanah penuh damai sejahtera yang mampu menarik orang2 yang sebelumnya tercerabut di kampung sendiri untuk datang ke tanah ‘malaikat’. Aneh kan? Dan tiba-tiba kita yang gak ada sangkut paut ikutan kena getahnya, ikutan repot, lebih repot malah dari mereka yang penyebab masalah eksodus itu sendiri. Kalo eropa, amerika atau aussie mau membatasi Imigran gelap masuk ke negaranya kenapa gak dipakai aja sekalian kekuatan politik dan ekonomi yang mereka miliki untuk membuat negara lain aman dan sejahtera.

Melihat masalah ini, saya juga jadi ingat dengan kasus di negeri kita, Jakarta, kemacetan dan ledakan penduduk. Setiap tahun kita mengeluh, Jakarta macet, polusi tinggi, padat penduduk, setiap tahun eksodus dari desa kok membludak ke ibu kota? Selalu itu yang dikeluhkan. Tapi selalu juga gak ada solusi berani yg dilakukan. Setiap kali mengeluhkan masalah yg sama, setiap kali pula pemerintah terus memperkuat magnet Jakarta (atau Jawa secara umum). Pembangunan yg sudah tau timpang tapi masih saja dilakukan. Sudah tau Jakarta atau Jawa overcapacity tp tetap aja pembangunan di Jawa dan Jakarta yg menjadi prioritas utama. So, kalau begitu kenapa kita harus heran jika tiap tahun penduduk Jakarta/Jawa membludak, berbondong2 orang dari luar Jakarta atau Jawa datang ke Jakarta/Jawa?? Pertanyaan yang sama untuk negara-negara adidaya yg suka arogan dan berteriak HAM disana-sini namun segala kebijakannya cuma bikin orang lain yang kena getahnya, seperti kita ini, Indonesia!

Dirgahayu RI KE-65! *mo tidur aja, besok pagi mo ikutan upacara bareng pak Sultan HB X di Istana Negara Yogyakarta/Gedung Agung....*

sumber gambar: www.primaironline.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...