Untuk CERAH HATI @ http://www.naked-timor.blogspot.com dan MUDAers NTT Menulis!
Siapa sangka hanya dengan bermodal iseng merekam aksi lipsyncnya menyanyikan sebuah lagu dangdut entah berantah via laptop lalu mempostingnya ke youtube lantas mengundang jutaan orang berkomentar. Belakangan fenomena itu menjadi topik hangat yang bertahan diindikasikan dibicarakan orang-orang di dunia di situs microblogging Twitter. Sontak saja dari kurun waktu kurang dari 2 bulan pasca video pertama diunggah ke Youtube, Shinta dan Jojo dua mahasiswa Bandung yg iseng itu mendadak dicari wartawan, diburu berbagai stasiun TV Nasional. Kini, hampir setiap hari anda akan melihat Jojo dan Shinta dari satu stasiun TV ke stasiun TV lain, dari satu mata acara ke acara lainnya. Mendadak mereka di wawancarai, diminta memberikan statement layaknya selebriti. Belakangan juga para pelaku bisnis hiburan seolah mengerti betul prospek dari sebuah fenomena ini lantas berlomba-lomba membujuk dua dara muda ini untuk bergabung dalam manajemen artis masing-masing. Toh akhirnya pinangan Charly ST12 diterima Shinta dan Jojo. So, kini mereka gak perlu repot-repot krn sudah ada manajemen artis yg mengurus kontrak, mengatur jadwal, dll.
***
Saya mungkin terlalu iseng untuk mengamati perilaku orang-orang yang saya temui, yang saya lihat di TV. Perilaku para selebritis di TV mungkin akan menjadi bahan observasi gratis bagi saya untuk memahami pola-pola perilaku mereka. Hmm, belagak jadi bihevioris sejati, karena disisi lain sebenarnya saya pun adalah pengamat media nih kayaknya. Ho ho hi hi penasbian yg berlebihan dan sepihak nih ckckckkc…
Oke, ini rejekinya Jojo dan Shinta. Maklumkan saja dengan yang namanya hal-hal instan di negeri ini. Semua bisa datang dengan cepatnya, sayang bahwa hal tersebut kurang sejalan dengan usaha untuk konsisten sehingga tidak sedikit yang kemudian sama cepatnya pula untung meredup, hilang, lenyap! Seperti itulah roda hidup pun sepertinya terlalu kasar untuk merampas kembali kenikmatan yang baru sesaat saja kita raih.
****
Kembali lagi soal efek dari proses yang instan ini. Lucunya, dalam beberapa kali acara TV mereka berdua begitu eksis dan mendominasi acaranya bahkan lebih deminan ketimbang artis-artis lain yg mungkin sudah punya jam terbang lebih tinggi. Maklum saja santapan yang masih hangat pasti akan menyenangkan untuk dilahap. Semua mungkin bagai mimpi. Kemarin adalah mahasiswi biasa, hari ini yang dihadapi adalah sorot lampu kamera dan pertanyaan yang bertubi-tubi khas wartawan. Maka jadilah Shinta dan Jojo yang ngomong dengan polosnya, tertawa dengan polosnya, gerak gerik/gestur yang sama polosnya. Semuanya serba polos. Tak ada banyak waktu seperti selebritis lain yang biasanya belajar dari proses karena prosesnya toh lama, karena Jojo dan Shinta hanya punya waktu yg sedikit saja, dan disaat bersamaan mereka sudah dituntut TV dan media hiburan laiinya untuk profesional atas apa yang jelas-jelas baru bagi mereka. Mereka mungkin senang karena dipuja-puja, eksis. Toh itu adalah tingakatan paling alamiah dan paling diinginkan manusia dalam hidupnya.
Tapi kembali lagi, proses yang terlampau cepat dan instan pasti juga ada buruknya karena lagi-lagi mereka tak punya banyak waktu untuk mempersiapkan dirinya, untuk belajar. Bayangkan saja jika Anda tiba2 punya jam terbang tinggi, hampir 24 jam dituntut bekerja profesional dengan sedikit waktu untuk belajar, berpikir, memilah, memilih, mempertimbangkan, dsb, wah berat juga.
****
Maka mungkin yang bisa saja terjadi adalah mereka akan menjadi semacam jet lag, panik, stress, atau sindrom-sindrom layaknya dialami para superstar: sombong, lupa daratan, arogan, angkuh, gak realistis, dll. Semoga saja tidak. Kata teman saya, yang instan itu emang bikin nikmat tp sesaat, ibarat makan mie instan, lapar bisa ilang tp coba deh liat isinya, seberapa bahanyanya zat pengawet bag tubuh, MSG, dll. Proses alamiah adalah yang paling benar. Namun siapa berani mengelak jika garis hidup sudah berkata demikian. Siapa sih yang gak mau eksis, terkenal dan dianggap ‘ada’, dapat duit lagi. Lagi-lagi jika sudah terlanjut nyemplung seperti ini, kita hanya menunggu sikap konsisten dan kerja keras mereka berdua untuk membuktikan bahwa mereka bisa dan layak untk menghibur, meski cuma dengan modal centil sambil lipsync, yah sekedar komat kamit di depan kamera, itu saja.
Jogja, 10 Agustus 2010
sumber gambar: www.suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...