Minggu, 01 Agustus 2010

Menagih Janji Pemimpin-Pemimpin Bebal

untuk gerakan MUDAres NTT Menulis! dan Blog CERAH HATI @ http://www.naked-timor.blogspot.com/

Ketika yang kamu hadapi adalah orang-orang bebal, tuli, tak punya hati (kalo ada pu hatinya buta), maka apa sih yang harus Anda lakukan? Apalagi jika mereka itu adalah orang-orang yang Anda bayar, percayakan dan Anda pilih untuk membantu Anda menyalurkan aspirasi Anda.

Mungkin pula itu yg dirasakan Pong Harjatmo, seorang aktor kawakan Indonesia, yg secara cepat memanjat atap gedung DPR yang mirip kura-kura berwarna hijau hanya untuk melampiaskan kekesalannya terhadap ulah kebanyakan anggota DPR kita. Ia menulis 3 kata, yg bagi saya tajam dan sarat makna. Namun apapun itu yg kita, rakyat, katakan kepada DPR,


setajam dan sedahsyat apapun rasanya kok memberikan pretensi pesimis yah di hati saya yah?. Mungkin karena saking bebal, tuli, dan buta hati itu tadi. Lucu juga ketika saya membaca koran Kedaulatan Rakyat 31 Juli 2010, seorang wakil dari PAN di DPR mengomentari aksi Pong sebagai ‘kurang tepat, krn masih ada banyak cara yg mestinya bisa dilakukan…’. Dalam hati saya berujar: ‘hadoooooh…betapa tolol dan goblok dan bebalnya si bapak ini yah??? Masiiiih ada nyalahin rakyatnya yg mencoba mengkritisi mereka. Okelah coret-coret bukanlah pilihan yg baik secara umum, tp ketika berhadapan dengan orang2 BEBAL, rasanya hal seperti itu menjadi pantas. Toh rakyat selalu melakukan kritik dan saranya secara normatif namun kenapa gak didengar? Yah sudah, kayaknya harus dengan cara ekstrim seperti inilah mereka bisa ngeh, semoga saja bisa sadar dan mau berubah.

Mungkin hal yg sama pula berlaku untuk bapak…dari Malang yg nekat berjalan kaki ke Jakarta untuk bertemu Presiden. Seperti Pong,Indra Azwan ini melakukan aksi yg ekstrim sebagai pilihan paling buruk dr pilih normal lainya mungkin juga saking kesalnya karena selalu TIDAK DIDENGAR oleh wakilnya,

pemimipinnya, yang ia pilih langsung dalam pemilu. Atau ketika ibu Susi nekat ke istana menggendong anaknya (Ridho) yg sudah hancur mukanya akibat ledakan gas 3 kg. Atau 3 janda pahlawan yg diseret ke pengadilan krn diduga suami mereka mewariskan rumah bermasalah? Atau pak Hendra NS yang menulis surat pembaca ke Kompas krn merasa dirugikan dengan iring2ngan presiden dr rumahnya di cikeas-bogor ke istana negara Jakarta, TIAP HARI! Rugi bukan saja krn harus mengantre lama krn si bapak mau lewat, tp sempat juga dibentak-bentak petugas PATWAL, diancam akan dibedil segala. Itu gak lama berselang, krn kejadian di hari Anak Nasional ketika seorang pengawal presiden diduga memarahi dan memukul seorang anak yg baru saja bersalaman dengan Presiden (simbol arogansi dan super sombong, angkuh dr pemimpin kita). Terlalu banyak potret ketidakdilan disini!

Mereka, saya, dan saya yakin Anda juga, kita semua, rakyat Indonesia memiliki rasa kekesalah yang amat sangat terkait pemimpin-pemimpin BEBAL kita. Meminta keadilan, kejujuran dan ketegasan dari mereka. Saya begitu tersentuh dengan ucapan pak Indra Azwan di TV One, ‘rasanya terlalu sakit hati saya, selama 15 tahun saya tidak di dengar oleh pemimpin saya sendiri! Saya hanya butuh keadilan. Mana keadilannya? Apakah saya gak memperoleh keadilan karena saya miskin?’’

Oh my God!

Betapa susahnya menagih janji ke pemimpin-pemimpin BEBAL kita…

sumber gambar: Janda Pahlawan www.primaironline.com/
Atap DPR: www.mediaindonesia.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...