Baru kenal eh ngajak tidur
Ngomong nggak sopan santun
Kau anggap aku ayam kampung
Kau rayu diriku
Kau goda diriku
Kau colek diriku
Eh ku takut sekali
tanpa basa basi kau ngajak happy happy
Eh kau tak tahu malu
Tanpa basa basi kau ngajak happy happy
*
Mulut kumat kemot
Matanya melotot
Lihat body semok
Pikiranmu jorok
Mentang-mentang kau kaya
Aku dianggap jablay
Dasar koboy kucai
Ngajak check-in dan santai
Sorry sorry sorry jack
Jangan remehkan aku
Sorry sorry sorry bang
Ku bukan cewek murahan
Back to Reff, *, Reff
Saya pertama kali mendengar lagu ini diputar berkali-kali di sebuah warnet di Gejayan. Saya ingat krn lagu ini unik. Unik karena aneh, jijai liriknya. Gak banget deh. Tp justru itu letak keunikannya. Saya ingat, tanpa tahu judul apa, siapa yang nyanyi, dsb.
Sampai kurang lebih 3 minggu kemudian ketika saya melihat sebuah trending topic yg unik di Twitter, ‘Keong Racun’. Oh, oke, gak terlalu saya gubris jauh. Beberapa hari kemudian saya baru menemukan benang merah dari 2 kejadian di atas tadi ketika gak sengaja menonton sebuah berita infotainmen yang membahas lagu keong racun yang fenomenal ini. Saya baru ngeh, baru sadar. Oh, ini toh lagunya yg sempat menyedot perhatian saya waktu di warnet dulu.
Lebih jauh dari menarik untuk mengetahui lebih jauh fenomena keong racun. Dari judul saja rasanya sudah bisa menarik perhatian, aneh, lucu, unik. Absurd kata teman saya. Nah lho. Hi hi hi hi…
Bisa jadi gara-gara Jojo dan Shintalah, lagu ini kemudian menjadi makin unik, makin norak, makin jijai (jijik, red. kata anak-anak ababil) sekaligus makin dikenal luas. Lihat saja tingkah mereka. Meski hanya bermodal lipsync tp lucu, norak dan centilnya terasa lebih hidup. Selain faktor lain bahwa mereka berdua tampak begitu cantik di video yg direkam dengan webcam itu.
Kini, semua orang membicarakan Keong Racun karena Jojo dan Shinta. Kini juga, ada begitu banyak shinta-shinta dan jojo-jojo baru yg tiba-tiba aji mumpung gak jelas alurnya hanya untuk sekedar ikut memanen rejeki yg mungkin bisa dituai dari kepopuleran keong racun ini. Saya sudah menduga ini sebelumnya. Ini krn sudah ada begitu banyak kasus yg terjadi di industri musik Indonesia yg ceritanya mirip-mirip dengan fenomena keong racun. Ingat lagu SMS? Kucing Garong, atau Jauh Kau Pergi? Semua tiba-tiba saja booming di pasar, tiba-tiba saja jadi bahan rebutan, di klaim berbagai kalangan sebagai lagu miliknya/yg pertama kali menyanyikannya, belum lagi dengan aroma plagiarisme, aji mumpung tadi, hingga aroma mistisme yg diduga dipakai sebagai senjata untuk mendongkrak popularitas.
Ingat lagu SMS yg tiba-tiba booming, saya bingung krn ada dua penyanyi yg secara bersamaan mengklaim lagu tsb miliknya atau kasus Jauh Kau Pergi (fenomenal dengan sebutan lagu 'Gaby')menjadi terkenal krn diduga ada misteri unik dibalik pembuatan lagu tsb, seputar kisah nyata yg berbau kematian sepasang kekasih, namun lebih dari itu, tiba-tiba saja ada begitu band atau penyanyi yg nongol dan mengklaim lagu itu miliknya. Dan kini hal yg sama pula terjadi pada keong racun. Lagu ini diduga udah lama beredar namun hambar-hambar saja, baru di tangan abege ababil yang narsis, Shinta Jojo, lagu ini tiba-tiba saja populer di Youtube hingga Twitter. Gak lama berselang, rasanya semua orang berburu untuk mencuri kesempatan ini. Sebut saja Charly ST12 tiba-tiba saja sudah mengaku membeli lagu ini, gak perlu lama-lama merekam dan melemparkannya ke pasaran dengan penyanyi baru. Tiba-tiba juga penyanyi pertamanya (Lissa) berang, atau yg terjadi yang ngaku mempertemukan Charly dan pencipta asli lagu ini pun ikutan berang krn sudah membuat perjanjian, jika jadi dipertemukan dengan pencipta asli, si perantara ini akan diorbitkan Charly.bahkan seorang Dewi Persik pun sesumbar akan menyanyikan lagu ini. Hadoooh!!!
Apapun itu polemiknya, saya kok melihat ini dia pola-pola klasik yg dipakai pelaku bisnis hiburan di tanah air. Sejalan dengan yg biasa dilakukan pelaku industri film kita, misalnya munculnya agedan perkelahian antar pemain di lokasi syuting atau dugaan pelecehan seksual antar aktor dan aktris dlm sebuah adegan ranjang film, tiba-tiba saja mencuat dan langsung ditanggapi masyarakat sebagai akal-akalan industri film aja biar mendongkrak popularitas. Saya juga heran, namanya film dewasa, agedan ranjang, kok sih aktris malah sewot krn merasa dilecehkan, lha ngapain juga mau maen film gituan, iya gak? Yg tolol siapa sih? Hihihiih….
Ahh, sudahlah. Lupakan saja mereka. Kita lihat saja akan kemanakah arah bola liar bernama ‘keong racun’. Akan berapa lamakah bertahan di trending topic TWITTER? Oya, di twitter, keong racun kebanyakan dicela, bukannya dipuji. Tapi itulah trend. Semakin banyak dicela, maka semakin lama ia bertahan di tranding topic, semakin banyak pula orang yg penasaran. Itulah hebatnya Twitter dan TT-nya. Ingat saja kasus video mesum Aril?! Masuknya di daftar TT membuat rasa penasaran dunia, bahkan seorang bintang porno Amerika pun ikut nimbrung atas kasus Ariel. Bahkan sesumbar juga untuk mengajak Aril ke…..yah gitu deh. Hi hi hihi…lho, kok malah ngomong Ariel sih? Nggak kok…Cuma menarik aja jika menilik pola-pola perilaku manusia dlm industri showbiz dewasa ini.
Jogja, 31 Juli 2010
untuk CERAH HATI & Gerakan MUDAers NTT Menulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...