Selasa, 06 Juli 2010

Memento The Movie: Memaafkan= Mengingat Untuk Melupakan

untuk CERAH HATI dan Gerakan ANAK MUDA NTT Menulis!

Memento adalah satu dari 1001 movie you must see before you die menurut versi Quintessence Editions Ltd.. Dibicarakan sebagai salah satu master piece dari Christoper Nolan, selain The Dark Knight. Memento adalah film bergenre Thriller Psikologi yang bagi saya rumit tapi menarik.

Semua berawal dari peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan istri dari Leonard (diperankan dengan apik oleh Guy Pearce). Leonard yang ingin menyelamatkan istrinya juga menjadi korban. Kepala yang membentur keras ke arah kaca bukan saja meninggalkan dua guratan besar di pipi kiri Leo tetapi juga membuat gangguan pada memori jangka panjangnya (anterograde amnesia). Leo hanya bisa mengingat dalam jangka waktu kurang dari 15 menit saja, lebih dari itu LUPA!!!

Inilah awal dari sebuah gambar kehidupan Leo yang begitu depresif. Nolan dengan cerdas menuntun penonton masuk ke dunia Leo, dunia yang sepotong-sepotong seolah menandaskan begitulah dunianya penderita Anterograde Amnesia. Sekali lagi rumit, ceritanya bisa sepotong-sepotong, terputus-putus, saling acak. Plot-plot pun bisa maju mundur dengan ‘seenaknya’. Bagaimana satu adegan tidak diceritakan hubungan sebab akitabnya secara linear melainkancCuma akibat ditonjolkan terlebih dahulu barulah sebabnya belakangan. Begitulah kerumitannya, sampai-sampai saya harus berpikir ekstra karena setiap dua menit ceritanya bisa maju mundur dan kembali maju. So, jelas ini bukan film yang cocok bagi yang memiliki gangguan memori jangka panjangnya, jangan sampai deh 2 jam menonton film ini, yang diingat cuma 15 menit terakhir!!

Sama halnya juga, Leo yang menyadari penyakitnya akan menghambat keinginannya untuk mencari siapa pembunuh isterinya, kemudian memilih dua cara yang dirasa cukup membantunya yakni pemakaian foto polaroid untuk merekam peristiwa-peristiwa/orang-orang yang mungkin terkait dengan kasusnya, plus mentato klu-klu terkait pelaku pembunuhan disekujur tubuhnya. Karena kalau tidak begitu, suatu klu yang sudah susah payah diperoleh bisa dengan mudahnya hilang dari ingatan Leo 15 menit kemudian.

Sungguh menonton film ini bak sedang mengikuti kualiah Psikologi Kognitif karena terkait daya ingat manusia, atau masalah yang dialami Leo adalah juga yang sering dibicarakan dalam kuliah itu. So, menonton film-film bertema psikologi kayak gini sama dengan kuliah umum 3 SKS! Atau malah saya bisa cepat ngeh (dan bertahan lama, gak Cuma 15 menit doang) ketimbang mendengar dosen bercuap-cuap sampai saya ngantuk lalu lupaaa semuanya. He he he he.

Disisi lain, ada polisi yang memanfaatkan dendam kesumat Leo sebagai senjata untuk menyingkirkan orang-orang tertentu misalnya bandar narkoba dengan memanipulasi Leo yakni mengatakan bahwa orang itulah yang membunuh isterinya. Lagi-lagi si polisi dengan mudanya mempengaruhi penderita Anterograde amnesia kayak Leo, setiap jam selalu saja menelpon Leo sekedar untuk merefresh ingatannya. Uniknya Nolan, akhirnya kena batunya juga si Polisi, terjebak dan dibunuh Leo karena Leo menganggap sang polisi adalah pembunuh isterinya. Sekali lagi, gak muda lho memanipulasi orang-orang amnesia kayak Leo.

Sungguh Memento adalah film dengan narasi dan plot yang rumit serumit dunia penderita Amnesia rupanya. Kita bisa menyaksikan kesedihan Leo yang menyebabkan dia terjebak sendiri dalam rasa dendam dan kebencian pada orang-orang yang diyakini membunuh isterinya. Leo terjebak bukan karena ia SULIT MELUPAKAN kasus itu (atau bisa dibaca sebagai MEMAAFKAN si pembunuh) tapi justru karena faktanya Leo TAK BISA INGAT. Dia Amnesia!!! Lantas apakah ini artinya, sutradara mau mengatakan bahwa untuk MEMAAFKAN kita harus MENGINGATNYA terlebih dahulu, agar kita bisa MELUPAKAN, bukan??? So beruntunglah bagi kita yang masih INGAT suatu KESALAHAN orang lain dengan demikian kita dapat MEMAAFKAN orang tersebut. Karena jika kita LUPA, itu akan menjebak kita untuk terus-terusan dendam dan benci secara membabi buta.

Apa mungkin jika lingkaran kekerasan yang kini membabi-buta dalam kehidupan kita sehari-hari adalah wujud dari KELUPAAN kita, sehingga kita sulit MEMAAFKAN KESALAHAN orang lain?

***
Di MEMENTO, Nolan bercerita dengan kronologis yang mundur dalam satu arah dan kronologis yang normal dalam arah lain. Konon, kronologis ini sengaja dikacaukan Nolan agar pentonon bisa lebih mempehatikan detailnya, yang otomatis harus menonton lebih dari sekali. Beraaaaat deh. Tapi saya sudah melakukannya, bahkan hingga 3 kali menonton pun, sebenarnya agak-agak susah dipahami juga. Apa karena saya mendekati taraf amnesia? Atau otak saya yg agak sedikit berkarat? Ataukah ini memang film thriller psikologi yang hebat!??

Saran saya, Anda harus mencarinya di rentalan terdekat dari rumah Anda.
Mari menonton. Kata dosen Psikologi Behavioristik (penggila film juga): Orang Cerdas menonton film Bermutu...OKE deh Bu!

2 komentar:

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...