Biopic adalah singkatan dari biographical motion picture, sebuah jenis film berdasar biografi seseorang tokoh.
Menurut Wikipedia:
A biographical film, or biopic (biographical motion picture), is a film that dramatizes the life of an actual person or people. They differ from films “based on a true story” or “historical films” in that they attempt to comprehensively tell a person’s life story or at least the most historically important years of their lives.
***
Industri perfilman Indonesia sendiri nyatanya sudah lumayan mencatatatkan prestasi dengan produk-produk film biopic yg dihasilkan (meski jumlahnya masih kalah banyak dr genre-genre semacam komedi atau drama). Tercatat ada Kartini yang disutradarai Sjumanjaya. Berikut ada Tjoet Nya Dhien karya Eros Djarot, lalu Marsinah karya Slamet Rahardjo, Gie-nya Riri Riza. Beberapa waktu lalu sudah ada Obama Anak Menteng karya Damien Demantra dan John De Rantau.
Ada beberapa produksi film biopic yg bakalan dirilis atau baru direncanakan utk diproduksi dalam beberapa waktu kedepan. Ada 2 film berlatar pejuang Muhammadiyah dulu dan kini, KH Ahmad Dahlan dalam film Sang Pencerah besutan Hanung Bramantyo dan Si Anak Kampoeng by Damien Demantra, yg berkisah tentang tokoh Muhammadiyah masa kini Syafii Maarif. Film Biopic berikutnya yg bakalan diproduksi antara lain datang dari 2 sineas kenamaan negeri ini: Mira Lesmana dan Garin Nugroho. Mira bakalan membuat biopic tentang ayahnya sendiri, Jack Lesmana, seorang musisi jazz kenamaan kita. Dan yang bikin saya penasaran, Garin nampaknya akan menggebrak perfilman tanah air dan mungkin juga dunia (karena beliau ini jg rajin banget ikutan dalam berbagai film fest luar negeri!). Garin dikabarkan akan membuat film tentang kehidupan Soegijapranata, seorang uskup pribumi pertama Indonesia, yang terkenal sangat nasionalis dengan kalimatnya: 100 % Katolik, 100 % Indonesia! Menarik lainnya bahwa, Soegoyapranata adalah seorang uskup dari keuskupan agung Semarang, asli Jawa, seorang pejuang kemerdekaan, kawan dekat Soekarno, daaaaan pahlawan nasional juga. Hmmm…jadi gak sabar bakalan seperti apa Garin menggambarkan kisah hidup romo Soegijapranata ini…saya tunggu!!!
Menarik utk membuat biopic Soekarno semasa dibuang di Ende misalnya (ho ho ho…besok2 kalo saya dah jadi sutradara). Atau Pramudya Ananta Toer? Atau Romo Mangunwijaya? Pasti akan keren! Meski sayang bahwa kita masih punya banyak keterbatasan soal membuat film biopic. Tentang sejarah hidup seseorang pastinya akan memakan dana yg besar mengingat setting film akan mundur jauh – jauh ke masa lalu. Menurut Garin, ada problem lain, bahwa kita belum banyak punya catatan detail tentang seorang tokoh penting, misalnya utk membuat film tentang Diponegoro, masih minim data2 detail tentang Diponegoro, misalnya baju tidurnya, kebiasaan makannya, tidurnya, dll. Padahal elemen-elemen detail spt itu akan sangat berperan penting dalam membuat sebuah film Jika dibandingkan dengan di luar, jika membutuhkan set tentang jaman Bavarian, tinggal datang aja ke museum kita udah bisa liat contoh taplak meja sekalipun disana dan bisa dibuat duplikatnya. Hmm…bener juga
Jogja, 15 Juli 2010
sumber gambar: Soegijapranata, http://id.wikipedia.org/wiki/Albertus_Soegijapranata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...