untuk CERAH HATI & MUDAers NTT MENULIS!
Seminggu lalu, seorang guide flying fox meninggal di Candi Borobudur. Saya cukup kaget, emang ada yah flying fox di Borobudur. Saat lebaran tahun lalu, seekor gajah di kompleks candi Borobudur mengamuk, seorang tewas. Kok ada yah wahana outbond di Borobudur????
***
Saya juga pernah membaca sebuah berita di koran lokal bahwa perusahaan yang mengelola Borobudur mendapat teguran cukup keras dari pihak Unesco, badan PBB yang menaungi peninggalan budaya/sejarah di seluruh dunia. Alasan Unesco terkait dengan kondisi Borobudur yang kian tereksploitasi, makin semrawut dengan pedagang, menara-menara BTS dari berbagai operator seluler, dll, yang dikhawatirkan akan mengganggu keaslian Borobudur sebagai sebuah bangunan cagar budaya. Saya yg beberapa kali sempat berkunjung kesana sempat mengalami hal yang sama. Konon masalah inilah yang kemudian membuat BOROBUDUR tak lagi dinominasikan ulang dalam ajang 7 keajaiban dunia bulan Juni 2007 lalu bersama ‘teman-teman lamanya’ Tembok Besar Cina, Piramida, dll.
***
Dari koran pula saya pernah membaca berita tentang kekhawatiran banyak pihak soal menara-menara BTS yang sangat menganggu pemandangan ketika kita sampai ke puncak Borobudur. Begitu pula soal eksploitasi lain dengan membangun hotel mewah di dalam kompleks, museum, dll, yang diduga akan sangat mengganggu pemandangan juga keaslian lokasi mengingat candi tersebut pastinya dibangun dengan perhitungan-perhitungan tertentu yang kaya makna filosofisnya.
***
Semua kekhawatiran diatas bisa saya pahami. Namun begitulah cara kita memperlakukan barang-barang peninggalam nenek moyang kita? Saya pernah melihat beberapa video tentang candi Angkor Wat di Cambodia. Sangat-sangat terjaga kelestariannya. Malah saya yg menonton masih menangkap kesan magisnya. Artinya benar-benar pemerintah sana mempertahankan keasliannya dengan tidak terlalu banyak mengganggu candi. Kalopun ada pedagang cinderamata posisinya jauh sekali, gak terlalu mepet kedalam candi. Salut deh. Bandingkan dengan kesemrawutan Borobudur kini. Padahal konon Borobudur yg diciptakan terinspirasi dari bunga teratai itu adalah undakan dari yg terendah ke yg Maha Tinggi, sang pencipta, kehidupan kekal dan abadi, sama sekali tak akan kita rasakan kini. Berlelah-lelah sampai ke puncak yg dirasakan cma begitu saja. tak ada kesan ‘magis’ atau apalah sebagaimana layaknya tempat suci lainnya dimanapun.
Borobudur kini sudah habis-habisan dieksploitasi tanpa memperhatikan keselarahan masa kini, masa lalu, nilai-nilai luhur dulu, dan segala aspek yg utuh. Semuanya pragmatis. Semuanya hanya mementingkan uang dan uang.
Ahhh….
Jogja, 14 JULI 2010
sumber gambar: Borobudur @ www.wiwid-stairwayto.blogspot.com/
dan Angkor Wat @ www.justtheplanet.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...