Minggu, 07 Maret 2010

Kok Deg-degan Yah Sama Oscar 2010?

Oscar. Entah apa yang membuat ketertarikan saya akan salah satu penghargaan bergengsi ini begitu bersarnya jua. Bahkan hari-hari ini saya begitu sibuk membaca review, prediksi, dsb tentang para nominator Oscar. Disisi lain saya juga makin ketagihan memburu film-film yang masuk daftar nominasi, hanya iseng belaka, ingin mengasah selera saya pribadi dengan selera orang lain, teman saya, selebritis, kritikus lokal dan kritikus-kritikus mumpuni dunia! Saya ingin membuktikan bahwa sesuatu itu menarik atau jelek sama sekali dimata seseorang sejurus juga dengan mataku. Apa? Kenapa demikian?

Saya menghabiskan malam minggu saya sehari menjelang perhelatan besar itu digelar, ketika banyak isu mengalir yang mengaitkan para nominator dengan hal-hal yang buruk. Entah benar atau salah, saya tak tahu. Pastinya semakin dekat, semakin hot, semakin riak gelombang menghadang. Saya lebih memilih mengunjungi rental CD langganan saya, deket kos, karena saya harus emmburu Crazy Heart dan Jeff Bridges-nya yang menurut saya biasa aja tuh filmnya, aktingnya, meski toh si Jeff dah menang di Golden Globe kemaren. Menurutku masih bagusan Morgan Freeman as Nelson Mandela di Invictus atau Jeremy Renner di Hurt Lokcer. Sayang film A Single Man belum saya tonton.

Saya juga meminjam film The White Ribbon, yang masuk kategori nominasi film berbahasa asing terbaik. Film karya Michael Hanekke ini emang menarik. Saya boleh saja memilih film ini untuk menang juga ketimbang An Prophet.

Dan pada akhirnya saya sepakat dengan majalah Time sekaligus sedikit menduga-duga yang semoga saja benar terbukti bahwa tahun ini adalah tahunnya The Hurt Locker. Sebagai pemenang best director, best ediitng dan best sound. Seperti tadi, Jeremy sebagai penjinak bom saya rasa berhasil menampilkan mimik terbaiknya sebagi orang yang kalut-deg-degan-takut campur aduk didepan rangkaian bom yang siap meledak jika tak hati-hati.

Tahun ini mungkin saja mantan istri bisa mengalahkan sang mantan suami, namun saja Merryl Streep harus berjuang untuk kali ke-16nya jika ia benar-benar ingin menyingkirkan Sandra Bulock yang keren di The Blind Side. Merryl yang tampil brilian katanya di Julie & Julia, film yang tadinya tidak saya pinjam karena sudah keburu dipinjam orang lain. Sayang sekali karena Merryl adalah favorit saya.
Saya ingin terus menulis dan menumpahkan seluruh perasaan saya tentang Oscar 2010 hanya saja saya harus tidur, sudah ngantuk, so lupakan saja prediksi gak mutu saya. Oya saya kepengen juga sih menjadi sutradara film. Kapan yah???


Jogja, 6 Maret 2010

foto: www.ivillage.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...