Senin, 25 Januari 2010

MR. Daniel Day-Lewis, Anda Mengesankan Sekali di Nine, Trima Kasih!

Nine. Film musikal yang saya tonton berapa hari lalu ternyata masih mengesankan saya hingga kini ketika iseng gugling dan mendapatkan info tentangnya, tentang Daniel Day-Lewis juga. Saya lantas menulis status FB, MR. Daniel Day-Lewis, anda mengesankan sekali di Nine, trima kasih! Tak berlebihan. Saya suka film. Penikmat film yang masih amatiran memang tapi saya berusaha untuk sungguh-sungguh berapresiasi terhadap salah satu karya seni ini. Dan Daniel yang pertama kali saya kenal lewat akting briliannya di There Will Be Blood sungguh membuat kesan saya makin mendalam akan satu film musikal ini, Nine. Jadi ingat Chicago juga. Soal There Will Be Blood yang panjang itu, akting Daniel akhirnya diganjar Oscar juga. Akankah lewat Nine ini Daniel juga bisa diganjar Oscar. Entahlah. Secara hingga hari ini nominasi Oscar belum terpublikasikan dan entah apa nama Daniel juga akan dimasukan dalam daftar nominasi?

Nine mengingatkan saya akan kualitas aktris dan aktor yang susungguhnya. Ini film musikal, film hollywood, berdasarkan naskah adaptasi teater Broadaway! Film musikal, teater dan Broadaway mungkin bagi saya adalah ganjaran (ahh maafkan jika saya terlalu kebanyakan memakai kata ini he he sedang miskin). Ganjaran tentang film yang sesungguhnya. Ada sekian nama besar disini, Nicole KIDMAN,Daniel, Sophia Loren, Judi Dench, Marion Cotillard, Penelope Cruz, Kate Hudson dan Stacy Ferguson. Dan saya harus rela membandingkan nilai keaktoran/keaktrisan di luar sana dengan nilai yang ada di dalam sini, di negeri tercinta ini. Satu hal saja, KEMAMPUAN MENYANYI! Para pemain Nine mampu bernyanyi baik, menari dengan baik. Mereka sejatinya adalah benar-benar seniman, benar-benar aktor dan aktris. Bandingkan dengan yang katanya aktor dan aktris, lha ngomong saja fals, apalagi nyanyi dan menari? Artinya jika memakai standar sesungguhnya, bisa jadi aktor dan aktris sejati yang kita punyai sedikit saja, lima jari saya cukup?

Saya cuma masih mendapatkan kesan karakter Penelope Cruz yang gak jauh beda dengan karaktenya dia di Vicky Christina Barcelona. Kacau, satu kata saja. Kekacauan yang membuatnya mendapat Oscar tahun lalu. Kesan saya untuk Marion, hmm...disini dia benar-benar tampil melankolis dengan poni dipotong pendek, istri yang setia yang mencoba untuk kuat namun juga bisa rapuh lalu sempat juga untuk berontak dengan garang (dalam adegan menari striptis di klub malam dan digerayangi banyak lelaki!). Klimaks dari keinginannya untuk bercerai dari Daniel.

Lebih dari itu hanya Danielah yang mampu mencuri perhatian saya. Karakter sineas Italia yang sedikit nyeleneh mantap banget. Bahasa Inggris dengan akses Italianya juga keren. Gaya berjalan membungkuk dengan kacamata hitam, kadang bertopi, Italia abis.

Secara genre film musikal jarang diproduksi maka Nine mungkin saja menambah daftar referensi film musikal saya, setelah film musikal terakhir yang saya tonton adalah Mamamia dan Across the Universe...
Besok akan ada apa lagi?

Seperti Daniel yang punya masa lalu kelam dan berimbang ke ketidakkaruan masa kininya maka lebih baiknya adalah bangkit dan katakan kepada Ibu kita, mama, saya rapuh, kuatkan saya....dan kau pun sudah mampu melihat surya baru dengan lebih tegak. sebagai manusia baru....Nine!


Jogja, 20 Januari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...