Minggu, 17 Januari 2010

Hari Jumat

Tentang jumat yang biasa: tak enak hati dengan penghuni kamar sebelah, seorang pemuda Timor yang keras kepala. Kamar masih saja berantakan. Cukup ada senyum dan semangat.
Di sekolah, kerjaan menumpuk, pertemuan dengan direktur yang menggugah.
Dan salah fotocopy, 25 ribu rupiah lenyap dalam 2 menit. Kerjaan masih saja menumpuk. Lembur hingga jam 5. hujan turun, gelap. Tak bisa lihat gerhana matahari. Menyempatkan diri Facebookan dan mendapat foto gerhana di jakarta yang menarik dari seorang teman. Di luar masih saja hujan. Duit di dompet habis. Pelangi setengah lingkaran menyeruak dari Timur kota. Pulang saja, ke mana? Ke ATM dulu lalu ke shelter Trans Jogja. Tak jadi pulang ke rumah. Ke toko buku saja. Baca majalah sampe puas. Mampir juga beli roti coklat dan jus jeruk kesukaan di circle k. mampir ke warnet, chating dengan teman baik. Mengirim banyak tulisan ke blog. Menulis status. Melihat video lagu anthem Piala Dunia tahun ini dari K’naan. Keren. Download film. Melihat situs orang dewasa. Facebookan. Hingga laurt malam. Pulang, mampir makan tempe goreng. Lalu menulis yang tak biasa ini. Memang ini hari yang biasa, untuk orang yang jarang bersyukur sepertiku ini.Kasihan diriku!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...