:untuk Pramudya Ananta Toer
aku belum menulis tentang tatacara aku mati esok. aku hanya sudah pernah menulis tentang petualangan cintaku yang sudah mati seribu. aku sudah menulis gumpalan gelora geramku atas sebuah penjajahan. aku sudah meniupkan nafasku tentang bau anyir pengasingan sampai aku lupa ibu pertiwi selalu tersedu panjang. aku menulis tentang airmatanya dengan airmataku, tentang nasib yang keras pada cinta, pada rasa, pada pengharapan. aku hanya ingin menulis tentang tatacara kematianku. tentang ukup berasap, bahwa aku adalah anakNya...
Jogja 21 Mei 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...