Minggu, 05 April 2009

eli, eli, lama sabakhtani

pagi berhawa duka
cinta ada, cinta luka, mudah membunuh cinta
terbunuh oleh sebilah dosa
merajam kasih, melukai cinta
menumpahkan darah kasih
tinggalkan bilurbilur luka cinta
ini pagi berhawa duka
dunia hanya mampu memelototiNya hingga berdarah
mengerang kesakitan
meludahi sampai gelap
memaki sampai langit pecah
meracau dengan bahasa sampah
sampai cintaNya berdarah, kasihnya melepuh (tapi tak mati. tak akan pernah mati!)

ini masih pagi. awanawan membentuk kubahan duka
matari menyilaukan matapisau tajam
tepat dihari Tuhan berduka dengan seribu luka ia adalah diam tanpa muka
ia adalah manusia yang hanya mampu membabat ciptaNya sampai cacat
sampai capai, sampai luka, sampai berdarah dan merasaakn bahwa ia
sudah penuh luka dan duka dosa. ia tak lebih dari ludah dan sumpah serapah
ia bahkan tak sanggup bermimpi bahwa ia ini manusia
apalagi merasa sebagai manusia

senja belum sempat menyuguhkan sisa keagungannya
ia lebih cepat menangis, basah sejadijadinya
tertatih menyentuh pintuNya
menyentuh darahNya
jangan pergi Tuhan
aku mau mencium lukaMu, deritaMu
aku mau merasa letihMu

(Dia etrsenyum panjang)

hari tak lagi berhawa duka. aku sudah menghirup sejuta pengampunan

aku tak kotor lagi…aku tak ditinggalkanNya


(Jumat Agung, 21 April 2008, ditulis di diary setahun yang lalu baru dibaca lagi tadi pagi dan terpikir untuk mempostingnya ke blog dan facebook ini...TUhan itu maha baik, Yesus itu maha pengasih, anggur yang paling manis!!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...