Sabtu, 14 Februari 2009

membaca perasaan saudara


aku membalik-balik buku hidupmu sampai aku berkeringat
karena aku menangkap selubung cinta rahasiamu pada tembok lusuh
dimana ayahmu adalah tembok itu (meski itu kelihatan kau tutup-tutupi).
aku ragu mengapa kau begitu

kecewa padanya, pada sorenya yang buram.
aku ingin mencium kegelisahanmu sekali lagi
demi keraguan yang tetnanam lama itu. mengapa kau bilang mencintai dia
namun kau sendiri masih memegang rasa bahwa dia kejam pada masa lalu ibumu?
padamu, pada masa lalumu?

aku hanya berharap maafmu tidak bersembunyi di balik bongkah egomu
dia merindukanmu dalam doa yang samar panjang: tuhan, aku mencintai
anakku tanpa ampun!


(Jogja, 14 Februari 2009, happy valentine. aku hanya menebak perasaan dia yang tanpa henti menyembunyikan kesalahan ayahnya, aku hargai itu doa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...