Sabtu, 20 September 2008

Nyanyi Lagi...

Kemarin senang banget berksempatan ngumpul dan latihan nyanyi lagi bareng teman-teman paduan suara kampus juga ‘gratia plenna’ gereja Marga Mulya. Lumayan vakum lama sehingga dah sedikit ‘kagok’ baca not angka, nafas juga dah ngos-ngosan untuk nada-nada tinggi. Tenorist gitu loch he-he. Jadi ingat ketika dulu masih di SMUK Syuradikara, latihan paduan suara adalah aktivitas rutin setiap hari, menyanyi dan terus menyanyi, so tanpa disadari ternyata kefasihan membaca not makin baik, sedikit bisa falset (head voice) dan mengefektifkan ‘suara perut’ he-he begitu istilannya dulu. Dulu ketika di Syuradikara, menyanyi adalah ‘makanan’ sehari-hari pasalnya dari saban pagi di kapel santu Michael, di sekolah, di kapel lagi atau di asrama (he-he, who are us crew paling senang banget nyanyi entah di ‘kamar barang’ asrama atau di taman depan, dibawah pohon manga, huh…jadi kangen nih sama sauna Ende.)
Dulu juga sempat diberi kepercayaan sama pak Ferdy Levi sang pelatih buat jadi solois. Berat memang karena solois-solois sebelumnya punya suara yang keren dan tentunya teknik bernyanyi yang sepertinya menurutku lebih baik (maklum hingga kini aku masih sedikit bermasalah dengan rasa percaya diri). Hingga tamat toh aku bisa menjalankan itu semua dengan baik, dan lumayanlah ada beberapa yang memuji atau mungkin sekedar menguatkan hatiku saja…
Ah, kini baru sadar betul betapapun menjauhnya aku dari aktivitas nyanyi, pasti karena ibaratnya sudah ‘mendarah daging’ pasti ada kerinduan untuk itu, tak bisa dibohongi deh…terima kasih buat mereka yang sudah membuat saya bisa bernyanyi:
Ibu saya, seorang soprano di paduan suara ‘tua’nya, Pelita dari gereja Ebenhaezer Kapan. Dulu ketika kecil saya selalu menemani ibu berlatih. Ibu saya jugalah yang pertama kali mengajar saya untuk bernyanyi baik…
Buat pak Levi yang sudah mengajariku cara menyanyi yang baik sekaligus disiplinnya.
Buat teman-teman di paduan suara inti SMUK Syuradikara, dulu tahun 2002-2005.
Teman-teman di paduan suara asrama (gabungan putra Asyur dan putrid Trikara, kadang juga sendiri-sendiri, yang dengan pedenya dulu kita menanyi di kapela bahkan hingga ‘show’ ke Riung he-he, perjalanan yang mengasyikan.)
Buat teman-teman crew ‘aneh’ Fisipol UGM-Advertising angkatan 2005 yang dulu sering nongkrong di studio music gak jelas he-he, benar bahwa ada banyak cara untuk bernyanyi. Buat teman-teman di Gereja GPIB Marga Mulya Logis Voice dan Gratia Plennanya. Maafkan atas tragedi salah nyanyi saya saat ibadah Paskah Fajar di Benteng Vredeburg 2007 lalu. Malu banget deh…kita nyanyi ke Solo bahkan ke Semarang. Seru.
Buat Kak Jessy yang sudah membuat saya ‘melanglang-buana’ hanya lewat bernyanyi, beliau yang sudah mengajak saya kemana-mana dan kenal serta tahu banyak orang dan tempat-tempat baru. Kita pernah suskes nyanyi saat pentas budaya Nusantara di monumen 11 maret, berkolaborasi dengan kak Ita dari ISI Yogya, bernyanyi lagu berbahasa Alor, sulit, seru dan tantangan baru buat saya. Bangga sekali setelah itu, bisa mewakili propinsi NTT tampil di event Nasional…
Sampai kapanpun saya mau bernyayi, karena dengan bernyanyi saya sudah mengobati hati yang lara.. wuihhh
(NB: Foto sewaktu nyanyi di GPIB Solo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...