Senin, 11 Februari 2008

My HomeTown

Kapan, ibu kota kecamatan Mollo Utara termasuk dalam kabupaten di TTS. Kota kecil yang hijau ini terletak di ketinggian, dekat G. Mutis salah satu gunung tertinggi di p. Timor ( tidak berapi). Memanglah Kapan dikelilingi bukit dan gunung. Dan posisinya memanglah unik berada di bibir bukit tertata rapi menuruni ke lembah terus ke bawah sampai ke Sungai Sebau. Posisi ini menjadikan Kapan memiliki perkampungan penduduk yang tersebar dari puncak bukit, yang adalah pusat kota, terdiri dari kantor Camat, Polsek, dan Pasar Inpres, kebarat ada Ajaobtomas daerah pemukiman hingga ke Oelbubuk, daerah yang punya banyak jeruk, bunga dan sayur yang khas daerah pegunungan. Lanjut ke bawah ada perumahan orang2 Cina ( China Town), dikenal dengan 'kampung cina', bergeser ke timur ada Pasar Lama tempat para pendatang daru Bugis-Makasar bermukim, persis di atas bukit kecil menuju Embun Mollo, terdapat sebuah Masjid. Dari masjid bergeser ke selatan terdapat Puskesmas, pemukiman Embun Mollo, yang tersusun di sisi pinggang Kota Kapan ( ke atas lagi ada Pasangrahan/ Villa KECIL yang dulu dipakai sebagai tempat penginapan para tamu dari Luar, pernah disinggahi Pak. AH Nasution,alm, lantas ke atas lagi ada Kantor PLN / fatu tasu ( batu kuali). Menuju ke timurnya ada pemukiman 'kampung Serani' ada gereja Protestan Ebenhaezer, LAPANGAN bola, dan persekolahan. Dari pertigaan terus ke timur akan menuju kedaerah perbatasan dengan kab. TTU ( Eban), masih di wilayah Kapan ada jalan Kampung Baru, terdapat desa Enobesi, kiri ke desa Bosen, kanan ke desa Lelokasen, tempat banyak jeruk khas Kapan dan daerah kerajinan Tenun ikat motif Mollo. dIJALAN ini terdapat gereja Santa Maria Immaculata, paroki, dengan biara susteran CIJ, TK/SDK Yaswari dan SLTP st. Joseph Freinademetz, Klinik, perumahan Guru, Asrama Putra dan Putri, semua ini adalah Komplek milik Misi atau Gereja Katolik. Kapan, tempat penulis menghabiskan masa kecil dan remaja, kota yang selalu penuh kabut dan hujan, dingin sekali. Masyarakat yang plural, unik dan akrab satu sama lain. Hasil alam yang berlimpah, yang konon dulu terkenal dengan kota Apel, NAMUN lenyap karena hama.tak berbekas. Mollo Utara, kecamatan yang kaya hasil alam ( sayur, kacang, jagung dan Marmer di Tunua)...ke Kapan hati ini akan kembali dan selalu ingin kembali...(Christian Senda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...