Sabtu, 01 Maret 2008

Mahasiswa Dan Tawuran

Beberapa hari yang lalu media tanah air kembali diramaikan dengan aksi2 mahasiswa yang tak ‘wajar’. Makassar ( menurut saya daerah yang paling sering mahasiswanya rusuh) sudah menjadi terkenal dalam waktu belakangan ini karena ulah dari sebagian oknum mahasiswanya yang terkesan anarkis, agresif, pengacau dan hal2 negatif lainnya.Disusul Manado beberapa hari kemudian. Pasalnya selalu saja perkelahian di lingkungan kampus atau yang melibatkan mahasiswa di Makssar bukan pertama kali terjadi. Dan di minggu yang lalu hal yang sama terjadi antar fakultas di kampus yang sama. Yang pertama terbesit di benak saya adalah ‘apa2 sih?! Benarkah yang melalukan adalah mahasiswa? Saya masih gak percaya meski tayangan di TV jelas2 menunjukan aksi2 anarkis, pelemparan dengan batu, pengrusakan fasilitas kampus, pengeroyokan,dll. Kemana jiwa2 mahaiswa itu yang identik dengan jiwa besar, kaum intelektual, yang tentunya selalu menyikapi setiap persolana dengan otak, tidak gegabah, tidak emosian. Lantas kalau mahasiswa di Makasar selalu rusuh dan membekas di benak masyarakat luas, tentu hal tersebut bukan menjadi contoh yang baik. Dimana peran para pendidik ( guru, dosen, agamawan terutama orang tua?). Apa ini terus dibiarkan saja dengan alasan anarkis, agresif telah menjadi sifat dasar atau tempramen masyarakat Makassar atau Sulawesi pada umumya?Jangan sampai. Berbeda dengan yang selama ini saya rasakan ketika menjadi mahasiswa di Jogjakarta. Memang sifat anak2 muda yang aktif dan cenderung agresif terkadang maasih mewarnai aksi2 protes di jalan dll, namun tidak sampai bahkan tidak pernah terjadi tawuran antar kampus apalagi antar Fakultas yang notabene adalah sekampus, sekandung! Wah kalau begini pertanyaan saya, wahai mahasiswa kemana hati, sikap empati, salinng menghargai, jiwa besar, sportif, dll? Atau kita cuman binatang yang hanya memakai naluri agresif yah karena binatang tidak punya otak, kemampuan menalar, berpikir jernih. Wadoooooww, payah mahasiswa Indonesia, makin lama makin diajar malah makin kaya ….hehehehe. semoga mahasiswa Makassar bisa membalikan citra positif kalau gak orang gak akan kuliah disana. Padahal untuk kawasan Indonesia Timur makassar sudah lebih baik. semoga..( Christianto Senda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...