Kamis, 31 Januari 2008

awal jadi PAHLAWAN UTAMA

Pertama kali ke Ende, sekitar juni 2002, persisnya lupa. Waktu itu tekad saya untuk melanjutkan ke jenjang SMU dan memilih Syuradikara sebagai labuhan terakhir ternyata bukan pilihan yang salah Dengan kapal Awu saya diantar bapak, kebetulan juga saya punya keluarga di Ende, Om Martinus Mari, adalah kerabat dekat dari bapak, yang nantinya juga sebagai orang tua wali saya. Sampai di Ende malam, dengan suasana yang asing membuat saya ingin merubah pilihan ini,ternyata tidak enak tinggal jauh dari orang tua apalagi nantinya saya tinnggal di asrama.Waw!awal yang 'menegangkan' karena Bapak saya cuma sebentar di Ende lalu balik ke Kupang. Hati saya makin 'terkulai' lemas rasanya badan ini, rasanya mau nangis, eit! tapi tidak boleh, saya sudah besar bukan anak kecillagi, apalagi akan menjadi bagian dari sekolah termasyur se NTT. Oya, pertama kali tahu tentang Syuradikara dari kakak kelas SLTP dulu Doni Oematan yang pernah di Syuradikara namun akhirnya di DO ( bersama puluhan anak2 Timor lainnya tahun..saya lupa) lantas melanjutkannya ke SMUN 1 Kupang. Waktu itu diceritakan Syura adalah sekolah favorit, keren, sangat disiplin juga paling mahal hehehedan bla..bla..wah saya jadi terkesima.
Setelah ditinggal bokap, otomatis saya harus menyesuaikan diri dengan situasi Ende juga di rumah Om saya yang sangat helpful tapi..sangat keras n disiplin.Tambah lagi satu beban di pundak saya( sebagai remaja manja waktu itu sudah membuat saya pusing bukan hanya 7 tapi 7 kali 7 kali kelilingnya heheh). Mendaftar dengan diantar tante, membeli perlengkapan asrama dan mendaftar asrama dan menjahit pakaian seragam( saya kurang PD dengan baju kuning putih awalnya selain i hate yellow juga hasil jahitannya yang rada 'jadu;' heheh), semua dengan bantuan tante yang baek hati.karena Om sibuk di kantornya.
Hari itu minggu seingat saya, dengan menumpang angkot saya dan tante meluncur dari bilangan sam ratulangi/ samping LP ende menuju ke wirajaya( nama yang aneh menurutku waktu itu, kenapa bukan Sudirman saja?Apa sih artinya? dengan bodoh saya tanyakan ke tante Mari, beliau cuma tersenyum). Pertama di Assyur, saya berkenalan dengan Melus Kandars dan Hermin? atau sapalah lupa anak Rote mantan pacar Verna Papo itu saja yang saya ingat.sori kawan.Karena kebetulan kami berdekatan lemarinya.stelah itu ada Fransiskus Djoka dan Gerald Fori orang berikutnya yang sangat ramah. Saya sangat kikuk dan diaamm saja di awal2!
Malam pertama yang menyenangkan juga kaget! sebagai penghuni baru kami diharuskan mengikuti 'tradisi' penerimaan siswa assyur baru yang katanya sudah turun-temurun,yang jelek!juga berbahaya, dan itu juga harus terbayar setahun kemudian, sangatlah buruk untuk citra Syuradikara yang wah!woww!Dan saya senang hingga pada akhirnya 'tradisi' itu perlahan di hapus karena terlanjur tercium dan mencoreng nama baik almamater. Saya senang menjadi saksi sejarah 'kusam' di asyur sekaligu bangga dengan keputusan dewan rektorat yang tegas dan bijaksana, juga ketika kami angkatan 2005(tamat) harus menerima kenyataan kami terpecah, kerena banyak teman2 yang kemudian dikeluarkan. Bukan saja itu angkatan kami menjadi saksi dengan 'SAH' tradisi itu dihapus, semua aman!Saya YAKIN hal ini tinggal sejarah, dan tak terulang lagi setelah saya hengkang dari Asyur, Semoga! Dan ternyata lebih indah ketika kita hidup rukun bersama, tanpa ada curiga, tanpa ada saya senior kamu yunior, saya BOS dan kamu anak BUAH! semua saudara, semua adalah teman dan semua tentunya sling menghargai. Itu yang paling penting. dan kami yang tersisa waktu itu 16an orang bisa 'selamat' dengan ijazah di tangan kami masing2.untuk kami yang tersisa, Who ARE uS? crew! kita adalah saudara dan terima kasih untuk pertemanan kita, kekuatan kita untuk berkata JUJUR dan YES pada PERDAMAIAN.Yah kalau mau di tanya semacam apa perlakuan itu? ini sama dengan perploncoan!wellcome BOGEM mentah! dan sekian tendangan. wAKTU ITU saya beruntung di 'selamatkan' oleh kakak kelas Aldi Mastaram, yang kebetulan mantannya dalah teman kecil saya dan memang kita se daerah, made In SoE HEHEHE. waktu terlewati dengan indah juga suram dan kadang meninggalkan perih di hati, Jiwa terkadang terusik dengan atmosfer yang kaku, penuh dengan 'semangat' senioritas' dan cenderung Ekslusif dari mereka yang sudah terlebih dulu tinggal. Cenderung 'subur' karena tekanan untuk tutup mulut, juga menjadi tradisi, anggapan bahwa (juga pembenaran) latihan mental ini sangat penting,supaya berani! karena kita laki2, dan kekerasan adalah sah. Saya tentu tidak sepaham dan sejalur dengan prinsip ini hingga tamat, saya mau menghormati orang lain,kalau saya mau dihormati! juga adik2 tingkat saya, tidak ada senioritas, semua sama dengan 'isi'nya,tidak ada perintah yang aneh2, dan terbukti semua begitu dekat,sangat indah hidup dalam kedamaian dan persaudaraan dan keadilan tentunya.
Teman2 terakhir seangkatan di assyur, yang begitu kompak, seia sekata dalam susah dan senang, sepiring dalam derita dan sebakul dalam bahagia.Who are US crew 'besutan' sang sutradara yang hebat Gerald Fori, seniman yang hebat, diproduseri oleh Mario Sannudin, laki2 Manggarai Tulen, ang dewasa dan sabar, mantan Presidium 1, great job man!, dan para pelakon terbaik yang pernah dimiliki Assyur, MAXI mAGANG, dONIE AENG, CHRISTo SISI, Rhino Gande, Melus ( Cina Alor yang baik hati, teman seperjuanganku), Yanto'pat kay", Egi Kandar, sON sOKA, Konradus pUTRA, teman sehati teman sejiwa. Kapan lagi kita kumpul2?(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...