Termenung ia menyamping ayahnya yang asyik menonton
sinetron
Menulis puisi, pikirnya
Maka ditulislah ini: sebab mimpimu sudahlah matang,
yuk malam ini kita panen
Besok kan hari pasar, kita bisa menjualnya dengan
harga bersahabat.
Lumayanlah.
Minggu depan bisa kau tanami lagi dengan anakan mimpi
yang sudah disiapkan ayah
Di polybag/2012/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...