KATA Pak Marsel Robot ttg bukupuisi #CerahHATI
Membaca Cerah Hati, membaca keluguan yang bernas. Terkadang terasa ada
metaforik yang terus menggerus kulit realitas sosial dalam lanskap
yang luas. Tak ada lagak poetika yang berlebihan, kecuali lentik-lentik
imajinasi yang sengaja dibiarkan liar untuk menyorong kejutan dan
puisi-puisi itu menjadi bertenaga: "Aku membunuh persaanku di sisi
purnama yang mengkerut". Dicky memang piawai memberi busana puitik
pada tema reme reme-teme, dan meletakkan makna di atasnya. Satu lagi
anak muda masuk dalam barisan penyair muda NTT berbakat. Profisiat
Dicky, jangan berhenti bertengkar dengan keadaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...