Senin, 16 April 2012

KATA Pak Marsel Robot ttg bukupuisi #CerahHATI

Membaca Cerah Hati, membaca keluguan yang bernas. Terkadang terasa ada metaforik yang terus menggerus kulit realitas sosial dalam lanskap yang luas. Tak ada lagak poetika yang berlebihan, kecuali lentik-lentik imajinasi yang sengaja dibiarkan liar untuk menyorong kejutan dan puisi-puisi itu menjadi bertenaga: "Aku membunuh persaanku di sisi purnama yang mengkerut". Dicky memang piawai memberi busana puitik pada tema reme reme-teme, dan meletakkan makna di atasnya. Satu lagi anak muda masuk dalam barisan penyair muda NTT berbakat. Profisiat Dicky, jangan berhenti bertengkar dengan keadaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...