Aneh ketika semua mata di seantero loby Empire XX1 memandang ke arah saya. Ini karena ‘gubrak!’. ‘Gubrak’ bodoh saya yang masih berkutat dengan rasa gelisah karena saya terlambat, teman-teman sudah menelpon saya, apalagi bahwa saya masih kesal kenapa saya bisa telat. Mepet. Kepepet waktu. Kesal sampai konsentrasi saya berantakan, maka terjadilah yang namanya ‘mepet kaca’...gubrak!! SAYA MENABRAK KACA NAN BENING karena persepsi saya yang berantakan itu, kedua belahan pintu terbuka, ternyata tidak saudara, hanya satu yang terbuka, satunya tidak. Bening memang kaca di Empire sampai saya nampak begitu total dalam insiden memalukan itu. Gubrakan sore yang cukup membuat saya malu. Untung saya terbiasa berkelit dan kaki saya tak terbelit bengong, melainkan kabur dari TKP seolah saya benar-benar waras.
Soal Transformers 2 ini, ceritanya datar, biasa, kurang menghebohkan ketimbang cerita insiden saya menabrak kaca karena mepet waktu. Tapi soal visual effect, 100 deh buat karya yang diproduseri Steven Spielberg ini. Soal ini memang ajib dah sampai mata saya sedikit perih dibuatnya (karena gambar dan efeknya begitu cepat berputar-berganti), lebih perih dari perihnya saya pasca menabrak kaca di main loby empire.
Paling gak bisa saya keluar gedung dengan perasaan puas meski jidat ini mulai membengkak, biji kacang tanah di jidat. Puas karena saya juga bisa melupakan sakit di kepala karena keseksian
mbak Megan Fox.

Saya tak mau mepet-mepetin waktu. Saya tak mau kepepet waktu sampai menabrak kaca lagi di depan umum. Oh, My God! mengingat insiden itu membuat saya terus mengingat-ingat kata-kata seorang mas di dekat pintu...’hati-hati mas, itu pintu kaca!’
Jogja 24 Juni 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...