Kamis, 25 Juni 2009

Gubraaaaakkk....Saya Telah Menabrak Pintu Kaca Empire XX1

Mepet. Kepepet. Memang gak enak. mepet dan kepepet dalam hal waktu, sampai kita tersadar oh my God! 5 menit acara mulai dan saya masih terjebak macet. anehnya saya gak suka mepet atau kepepet waktu tapi saya jagonya mengulur-ulur waktu yang mengakibatkan mepet-kepepet dalam segala hal dan saya tinggal mengurut dada, menahan amarah. Menggerutukan hal yang saya ciptakan sendiri. sama halnya ketika sore ini saya sudah berjanji dengan teman-teman kantor saya untuk menonton Transformer 2 pukul 17.30 WIB, saya sudah berjanji dengan diri saya untuk minimal 30 menit sebelum film dimulai saya sudah stay di tempat, tapi toh nyatanya saya melanggar janji saya tadi dengan mengulur-ulur waktu. Hasil akhirnya semacam sport jantung, juga sport emosi, dalam perjalanan yang padat merayap membelah kota Jogja, dan, Oh my God! 17.20 WIB saya masih berkutat dengan macetnya jalan dan hiruk pikuk kemarahan-kegelisahan-umpatan saya. Saya memang aneh.

Aneh ketika semua mata di seantero loby Empire XX1 memandang ke arah saya. Ini karena ‘gubrak!’. ‘Gubrak’ bodoh saya yang masih berkutat dengan rasa gelisah karena saya terlambat, teman-teman sudah menelpon saya, apalagi bahwa saya masih kesal kenapa saya bisa telat. Mepet. Kepepet waktu. Kesal sampai konsentrasi saya berantakan, maka terjadilah yang namanya ‘mepet kaca’...gubrak!! SAYA MENABRAK KACA NAN BENING karena persepsi saya yang berantakan itu, kedua belahan pintu terbuka, ternyata tidak saudara, hanya satu yang terbuka, satunya tidak. Bening memang kaca di Empire sampai saya nampak begitu total dalam insiden memalukan itu. Gubrakan sore yang cukup membuat saya malu. Untung saya terbiasa berkelit dan kaki saya tak terbelit bengong, melainkan kabur dari TKP seolah saya benar-benar waras.

Soal Transformers 2 ini, ceritanya datar, biasa, kurang menghebohkan ketimbang cerita insiden saya menabrak kaca karena mepet waktu. Tapi soal visual effect, 100 deh buat karya yang diproduseri Steven Spielberg ini. Soal ini memang ajib dah sampai mata saya sedikit perih dibuatnya (karena gambar dan efeknya begitu cepat berputar-berganti), lebih perih dari perihnya saya pasca menabrak kaca di main loby empire.

Paling gak bisa saya keluar gedung dengan perasaan puas meski jidat ini mulai membengkak, biji kacang tanah di jidat. Puas karena saya juga bisa melupakan sakit di kepala karena keseksian
mbak Megan Fox. Soal lupa, saya tentu tidak akan lupa juga perasaan saya ketika selesai menonton film Garuda di Dadaku sehari sebelumnya. Ceritanya biasa saja, mudah ditebak, tapi saya suka akting si kecil Bayu. Wah kalo kejadian yang saya alami hari ini mah tidak mudah ditebak, apalagi soal insiden menabrak kaca Empire. Akting saya juga tentunya tak kalah dari si kecil Bayu. Tapi sebenarnya saya lupa mengingatkan diri saya saat pagi hari, ‘terbiasalah untuk tepat waktu’, jika tidak mau dicegat macet berlama-lama, jika tidak mau mengumpat makian di dalam hati padahal diri sendiri yang salah, suka mepet-mepetin waktu dan akhirnya kewalahan sendiri.

Saya tak mau mepet-mepetin waktu. Saya tak mau kepepet waktu sampai menabrak kaca lagi di depan umum. Oh, My God! mengingat insiden itu membuat saya terus mengingat-ingat kata-kata seorang mas di dekat pintu...’hati-hati mas, itu pintu kaca!’

Jogja 24 Juni 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...