aku membentangkan setangkai palem di jalanMu. sebab langkahMu
adalah ruh yang selalu ingin kuhirup. tentang meleburnya daundaun hijau
jadi rahmat abadi, yang membuat aku bertanya, apa Kau rajaku? hari ini Kau
jadi keabadian, sedangkan aku masih bayangan yang mencoba
menjadi nyata. nyata jalanMu adalah debu tanah yang
mengandung sejumlah partikel cinta kasih. kadang aku memang
menginginkan tubuhku dilumuri partikelpartikel itu.
(Jogjakarta, 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...