Sabtu, 18 Oktober 2008

Alm. Suzana, Ikon Horor Indonesia dan Julie Estelle



Kepergian Alm.Suzana untuk selamanya nyatanya belum lama terjadi, namun betapa kepergian itu memberikan berbagai macam pemikiran, komentar atau apapun dari semua yang tahu akan sosoknya. Bahkan kini yang tersisa bahkan beribu misteri dan masalah keluarga yang seolah menjadi santapan segar bagi dunia infotaimen tanah air. Ah, saya tak mau membicarakan itu, sekalipun beliau adalah aktris terkenal, toh ia seharusnya juga bisa disisakan sedikit privasi. Lagian kasihan juga membicarakan kejelekan atau masalah yang menyertai orang yang sudah meninggal. Saya hanya mau berbicara atau mengenang prestasi, kebaikan atau hal-hal positif yang sudah disisakan Suzana untuk kita.Saya melihat bahwa semenjak kematian Suzana banyak pihak yang berlomba-lomba menarik keuntungan dari peristiwa kematian legenda aktris horror ini.Bukan saja infotaimen (yang di TV atau Koran/majalah gossip) yang suka membuat ‘gosip baru’, atau suka mencari-cari ketimpangan demi sensasi yang bakal menuai rating tinggi,dsb, pihak TV pun seolah tak mau kalah memanfaatkan momen ini dengan memutar ulang film-film almarhum, bagi saya tentu hal ini bisa mengobati kerinduan masyarakat yang baru saja kehilangan tokoh penting perfilman tanah air namun ada hal lain dibalik itu misalnya berlomba-lomba/persaingan antar stasiun TV dalam menarik rating. Saya kira hal-hal diatas seakan sudah menjadi lumrah dalam industri hiburan/pertelevisian kita semenjak reformasi menyentuh ranah jurnalistik/pertelivisian di Indonesia.
Hal kedua yang menarik bagi saya adalah soal ‘titisan’ atau penerus atau sosok aktris siapakah yang kira-kira mirip dan bakal menjadi next Suzana, maksudnya tak perlu harus mirip Alm.Suzana namun bisa bermain baik dan mampu membentuk imej yang kuat dalam film bergenre horror. Ada beberapa aktris cantik yang kerap bermain dalam beberapa judul horror, namun belum banyak yang berkesan bagi saya. Saya merekomendasikan seorang aktris cantik yang bagi saya punya karakter kuat semenjak bermain dalam trilogy horror Kuntilanak. Yah, si cantik Julie Estele. Ada yang khas dan mirip dari Julie dan alm. Suzana yakni mereka sama-sama indo, berdarah Eropa, sama-sama cantik, sama-sama ‘unik’ di film horror, maksudnya Julie di film horror kerap tampil dengan wajah pucat-aneh-gelap yang hampir sama dengan ekpresi Suzana dalam film-filmnya. Mungkin karena kesamaan indonya itu yang membuat ‘aura’ horror antara keduanya mirip. Hanya sayang saja beberapa waktu lalu Julie mengaku ingin keluar dari imej horror dengan ingin tampil di film bergenre komedi. Saya yakin jika Julie terus konsisten seperti Suzana dulu maka jelas lama kelamaan imej itu akan terus menguat. Apapun itu saya makin sadar bahwa untuk saat ini jelas tak akan mudah dan mungkin hal itu terjadi, hal ini disebabkan karena ‘trend pasar’ saat ini jelas bukan dominasi film horror, sekarang justru drama komedi dengan bumbu sensualitas sedang booming. Artinya bahwa kondisi perfilman 2008 ini berbeda dengan kondisi perfilman era Suzana waktu itu. Mungkin jelas bahwa decade 80an itu memang pasar sedang menggandrungi film horror sehingga tak ayal misalnya saja dalam setahun Suzana bisa muncul dalam banyak produksi film horror yang berbeda.(sama halnya dengan masa jayanya Warkop yang ketika itu karena sedang digandrungi oleh pasar maka dalam setahun produksi film Warkop bisa lebih dari dua buah.) Sehingga jika kini yang trend adalah film bergenre drama komedi ala Warkop dulu maka actor seperti Tora Sudiro karena sering tampil dalam film-film bergenre sama maka bukan tak mungkin jika trend itu bertahan lama Tora bisa saja menjadi ikon comedian atau berimej comedian yang kental sama halnya yang terjadi pada Suzana. Semua bisa terjadi asal selalu konsisten. Suzana bisa jadi seperti ini karena beliau konsisten, selalu setia pada genre yang sama sepanjang karirnya. Konsistenlah yang menguatkan imej itu. Contoh yang sama mungkin yang terjadi pada diri dua manuia otot Van Dame dan si Rambo – Silvester Stalone. Untuk saat ini memang sulit untuk kita memprediksikan hal apa yang dimaui pasar esok atau lusa. Tinggalah kerja keras dan konsisten dalam membangun karir dan imej itu.
(Dan tetaplah bagi saya Alm.Suzana adalah yang paling jago gigih dan konsisten pada genre horror hingga akhir hayatnya. Bahwa menjadi aktris terkenal dan berkarakter bisa juga dengan hanya bergiat di satu genre saja (saya tak tahu apakah alm. Suzana pernah bermain di film komedi.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...