#Lomba10HariNgeblog
Dear Flobamora Community…
Salam sejahtera untukmu, untuk hidup katong semua. Puji
Tuhan, katong masih diberi semangat untuk bersama-sama memajukan nusa
Flobamorata tercinta. Sonde terasa ini sudah tahun ketiga yah. Jika diibaratkan
dengan balita, maka katong sama saja sedang berada di periode golden age, masa paling emas dari
sejarah perjalanan hidup seorang insan manusia. Ketika miliaran sel otak
bertumbuh dengan super cepat, sebagai bekal bagi potensi kognitif, afeksi dan
psikomotoriknya di masa-masa hidup selanjutnya. Namun pada perspektif lainnya, katong juga
sedang bertumbuh dan berkembang, sedang belajar berjalan atau berlari kecil
meski kadang terjatuh sebab motorik kasar katong belumlah mencapai titil optimal.
Sedang belajar untuk ‘bersuara’ meski keseringan masih perlu ‘dikasih tahu’
bagaimana seharusnya diri ini berbicara atau pun bersikap. Bahwasannya katong
sudah diberi kemampuan untuk melewati seleksi alam ini, jauh dari sepengetahuan
kita, kan? Makanya tak ada yang salah dengan trial and error dalam hidup ini, sebab mencoba berarti
mempersilahkan katong untuk mengingat bahwa kemampuan katong bisa lebih dari
itu, dan jikapun gagal, katong sudah setingkat lebih maju karena sudah pernah
mencoba. Sebab mencoba dan gagal pada akhirnya akan mempersilahkan katong untuk
mengingat bahwa kesalahan sebisa mungkin tak boleh diulangi lagi.
Secara pribadi beta senang menjadi bagian dari tubuh
Flobamora Community karena kesediaan semua anggota untuk berbagi semangat,
menularkan virus-virus positif, entah itu menulis, bikin buku, bikin seabrek
kegiatan yang lebih dari untuk berbagi semangat, namun ada di dalamnya berbagi
kasih, untuk hidup yang lebih baik lagi. Terima kasih paling spesial untukmu,
sebab sudah menjadikan katong bagian dari generasi muda NTT yang selangkah
lebih maju dalam cara berpikir ataupun bersikap. Harus beta akui itu.
Menulis ini, beta jadi ingat peristiwa tiga tahun lebih
sebelum dirimu dilahirkan (sebab dirimu lahir bahkan diluar peridiksi). Boleh
dibilang peristiwa ini terjadi pada saat dirimu sedang dikandung.
Dari: tooty
pharmantarta
Topik: Bls: Tanya lagi...
Kepada: send4_dicky@yahoo.co.id
Tanggal: Kamis, 4 Desember, 2008, 2:47 PM
Topik: Bls: Tanya lagi...
Kepada: send4_dicky@yahoo.co.id
Tanggal: Kamis, 4 Desember, 2008, 2:47 PM
Pokoknya keep in touch
yah :)
thx udah mo sama2 majuin flobamora community. kk sekarang nyari responden dari kabupaten2 laen di NTT... dan masih nyari yang mo ngasih kata sambutan pembuka waktu launching resmi nanti... usul kk sih bertepatan dengan ultah NTT tanggal 20 desember 2008 getuh. kita liat perkembangannya beberapa hari ke depan yaaa hehehee...
salam,
tuteh(founder sekaligus admin flobamora community)
thx udah mo sama2 majuin flobamora community. kk sekarang nyari responden dari kabupaten2 laen di NTT... dan masih nyari yang mo ngasih kata sambutan pembuka waktu launching resmi nanti... usul kk sih bertepatan dengan ultah NTT tanggal 20 desember 2008 getuh. kita liat perkembangannya beberapa hari ke depan yaaa hehehee...
salam,
tuteh(founder sekaligus admin flobamora community)
***
Waktu itu beta juga yang paling semangat mendukung karena
merasa visi dan misi kita sejalan. Bahkan saking semangatnya sempat dua kali
dikirimin pulsa sebagai bonus karena paling sering ‘berceloteh’ di rumahmu.
Beta memang paling cerewet kalau sudah berada di zona yang sama dengan dirimu,
karena nyambung saja. Katong sama-sama tahu apa yang harusnya katong lakukan. Malah
keseringan, kamu yang sering bikin surprise atas kesenangan-kesenangan katong.
Yihaaa…
Dear Flobamora Community,
Selamat ulang tahun yah. Pengen rasanya kirim kue bendera
untukmu. Kue itu khas buatan mamatua di rumah dan memang ada hanya saat momen
ulang tahun saja. Rasanya legit manis sebab harapannya hidup ini demikian.
Berlapis-lapis warnanya, biar usia dan rejeki kita berwarna dan terus-terus
bertambah lapisnya. Ada atau tak ada kuenya, beta rasa doanya sudah jauh lebih
penting untuk dihadirkan dari hati beta yang terdalam, hanya untukmu, untuk keberlangsungan
katong, kekuatan anak-anak muda NTT.
Berbicara kekuatan katong sebagai generasi muda NTT, beta
selalu percaya kalau itu ada dan terjadi hanya karena ‘community’ sebagai identitas resmi kita. Kekuatan katong adalah berada bersama, bekerja bersama,
berbagi bersama dan bermimpi bersama,
menguatkan tulang dan jiwa katong. Sonde ada yang mustahil jika katong lakukan
bersama-sama. Bukan lagi namanya community
jika misalnya sekarang katong hanya bekerja dan bermimpi sendiri-sendiri, tak
mau berbagi ide dan solusi apalagi inginnya merasa hebat sendiri. Tapi beta
jauh lebih yakin, bahwa sikap-sikap tadi bukanlah ciri anak-anak Flobamora
Community. Beta rasa katong bisa kroscek lagi ke hati kecil masing-masing. Kalo
ada yang jawabannya beda, silahkan angkat tangan he-he he…Tapi kalau tentang
tren penggunaan internet di kalangan anak muda NTT, semua tentunya sesuara,
karena toh itu sudah ikut andil menguatkan keberadaan, kebersamaan, niat berbagi
dan mimpi katong dalam dunia yang tak berbatas.
Survey beberapa lembaga internasiol di akhir tahun 2011
seolah serempak memberikan jawabannya terkait tren penggunaan internet di
Indonesia yang diprediksikan meningkat 13 juta pertahun hingga kini
diperkirakan sudah lebih dari 55 juta pengguna, dengan persentase pengguna
terbesarnya datang dari kalangan orang muda antara 15-49 tahun (Nielsen, 2011
dan MarkPlus Insight, 2011). Memang sih belum ada data pasti tentang penggunaan
internet di NTT (kalau ada plis beta dikasih tahu yah?)
Apapun itu, kalau internet sudah menawarkan sejuta kemudahan
untuk mewujudkan ‘kekuatan’ kita, trus kenapa diam saja? Ayo bergerak.
Dear Flobamora Community
Beberapa mingu lalu beta sempat mengirimkan beberapa ide
yang tiba-tiba saja terpikirkan ketika sedang mengobrol dengan anggota FC
lainnya, kak Tuteh Pharmantara dan Sandra Olivia Frans. Kebetulan kami
sama-sama sedang berproses untuk menerbitkan buku. Beta dengan buku kumpulan
puisi yang akan cetak ulang, Sandra dengan buku kumcernya Hawa, dan kak Tuteh
dengan novel Indira Fedel. Kebetulan lain, karya kami sama dirilis via jalur
indie dengan penerbit yang sama. Jelas buku ini tendensinya bukan untuk ajang
latah atau pamer-pameran. Beta selalu percaya jika semua yang dimulai dengan
semangat dan niat yang baik, didukung dengan usaha untuk membuat yang terbaik,
pastilah bisa. Kak Tuteh jelas lebih punya segudang pengalaman untuk itu.
Ketika di Jogja, saya berkenalan dengan banyak teman muda yang memulai debutnya
dari karya independent bagi sebagai penulis maupun sebagai publisher.
Beta, Sandra dan Kak Tuteh sepakat bahwa kalau serius dan
ditekuni, bisalah hasilnya kita pertanggungjawabkan. Apalagi untuk memulai
proses ini, kami tak sendirian. Ada orang-orang sekeliling, anak-anak muda NTT
juga yang berpotensi dalam mendukung terbitnya buku kami. Misalnya, Beta dan
Sandra yang memakai desainer cover buku dari MudaersNTT sendiri. Katong bisa,
bukan semata karena kemampuan diri sendiri. Ada begitu banyak pihak yang turut
menyukseskan hidup kita. Pegang itu, sebab artinya nama kita masih flobamora
‘community’.
Dalam surat yang beta khusus kirim untuk Sandra dan Kak
Tuteh (meski akhirnya harus beta share disini,
karena penting juga buat semua MudaersNTT).
***
Soe, 18 Januari 2012
Dear Sandra dan kak
Tuteh
Sandra dan kak Tuteh,
ini sekedar berbagi pengalaman saja, soal strategi pemasaran buku. Kebetulan
beta punya pengalaman kecil ketika menerbitkan buku kumpulan puisi Cerah Hati
(terbitan IBC Jogjakarta). Sekedar berbagi saja karena pengalaman ini juga beta
dapatkan dari teman-teman muda di Jogja ketika menerbitkan buku-buku mereka.
Katong sebagai penulis
pemula sebenarnya sudah diuntungkan dengan majunya teknologi printing, sehingga
‘semua orang bisa menerbitkan buku’, tentunya dengan alasan yang logis, bahwa
dia mampu menulis, karya-karyanya bagus, digarap dengan maksimal meskipun
melibatkan editor dan desainer pemula dan independen tapi punya dedikasi yang
benar sehingga kualitasnya pun bisalah dipertanggungjawabkan Itulah yang sedang
kita gagas sekaligus jalani sekarang ini.
Untuk mewujudkan
semua, salah satu pendukungnya adalah strategi pemasarannya. Ini penting sebab
kita menempuh jalur indie, plus kita sendiri adalah orang pemula. Tak masalah.
Beruntung, selain kemajuan teknologi printing tadi, kita masih juga ditolong
sama majunya teknologi komunikasi, utamanya internet dengan jejaring sosialnya,
seperti blog, facebook dan twitter. Tiga perangkat yang sangat sangat membantu
kita penulis pemula untuk memperkenalkan buku kita. Membantu mempromosikan
secara gratis. Ya kan? Tentunya ada teman dan saudara kita, orang-orang paling
loyal dalam hidup kita.
Maka itulah yang sudah
beta lakukan ketika secara indie juga (dibantu beberapa teman, dibantu kalian
semua) mempromosikan CH. Yang beta bikin saat itu antara lain,
Pertama, mulailah berpromosi
dengan melibatkan teman dekat dan keluarga. Jadikan mereka pembeli pertama.
Dulu sasaran saya mencetak CH salah satunya bahwa tak masalah cetak sedikit,
karena sasaran saya jelas: teman-teman kampus, teman menulis, teman-teman di
komunitas, saudara. Sudah itu saja. Tak muluk-muluk. Kalau nanti melebar masuk
ke manajemen Gramedia atau Toga Mas, itu bonus dari Tuhan. Tapi bahwa sasaran
kita jelas, dari kalangan teman dan keluarga. Itu harus.
Kedua, pastikan bahwa
mereka dari lingkaran dekat kita itu sudah beli, minta mereka untuk memposting
foto mereka yang sedang memegang buku kita, lantas foto itu bisa diposting ke
blog, ke facebook, ke twitter. Strategi jenis ini menurut saya sudah terbukti
sangat ampuh dalam membentuk ‘imej’ sekaligus menarik perhatian orang (diluar
lingkaran teman dekat dna keluarga) untuk membelinya. Makanya share foto-foto
itu, tag ke siapa-siapa saja yang kita yakini akan tertarik dengan apa yang
kita lakukan sekalipun mereka mungkin tak suka genre buku kita (apalgi punya
saya dulu, buku puisi. Itu sangat segmented). Tapi biasanya mereka akan
merespon, kalau gak beli sekalipun paling gak kita sudah meninggalkan kesan
positif di benak mereka, bahwa kita sudah melakukan sesuatu yang positif, tidak
main-main. Biasanya dengan itu, respek mereka dengan sendirinya akan muncul.
Ketiga, minta orang-orang
dekat meriview atau paling gak berkomentar. Ini bisa diawal ketika buku masih
dalam tahap sudah ‘final editing’ namun masih dalam bentuk naskah pra cetak
(berformat PDF), kita bisa mengirimkannya ke orang-orang dekat atau mereka yang
‘punya nama dan kompetensi’, jika ada. Hasilnya dimuat sebagai endorsement.
Pilihan kedua, setelah buku dirilis. Komentarnya nanti bisa kita munculkan di
facebook dan blog, sebagai bahan promo, juga bahan ‘propoganda’ dalam maknA
positif untuk membentuk imej DAN menarik keinginan orang untuk membeli.
Keempat, bikin acara
‘mini launching’ dengan teman dekat dan teman komunitas.
Tak usah bayangkan ini
launching ala penulis besar. Ketika saya di Jogja, acara ‘mini launching’ ini
saya gelar bersama teman-teman kursus di pusat Bahasa UGM. Teman sekelas saja,
kira-kira ber-10. Tak ada acara special sebab niat awal kami hanya mau makan
malam di sebuah warung lesehan, kita ngobrol, cerita ngalor ngidul, cuma 20%
membahas buku saya(ditodong baca 2 buah puisi), sisanya membicarakan banyak
hal. Tapi waktu itu mereka mendukung sekali, semuanya beli buku saya. Kebetulan
semuanya suka foto (karena keturunannya Narcissus), maka ada sesi foto-foto
sambil memegang buku saya. Karena itu pula buku saya jadi muncul di setiap foto
imbasnya muncul juga di FB dan blog saya
juga teman-teman saya he he he. Jadi intinya, disaat keseringan kita
ngumpul/nongkrong bareng, disitulah kita bisa sekalian nebeng promo, lewat
foto-foto narsis bersama. Mudah dan gratis kan?
Kalaupun nanti dalam
perjalanan ketemu orang-orang yang ahli yang mau membantu membedah atau
mendiskusikan ini buku kita, why not? Bonus lagi dari Tuhan.
Kelima, sering-sering
berpromosi lewat status FB, lewat ‘curhatan’ kita di blog, via twitter. Sering
kirim foto-foto buku kita dalam berbagai versi background. Sering-sering
posting NUKILAN isi buku kita di dinding facebook atau kicauan twitter. Jangan
lupa sertakan info buku, penerbit apa, ISBN, tebal, harga jual, ongkos kirim,
hotline pemesanan, desain cover siapa, pake foto karya siapa. Kan, bangga juga
kalau semua SDM pendukung buku kita adalah teman-teman kita sendiri,
orang-orang muda.
Keenam, beta akan selalu
siap sedia untuk menjadi tim promotor HAWA. Dengan senang hati. Bukan untuk
apa-apa. Cuma sesuai saja sama misi beta selama ini, visi-misi komunitas
MudaersNTT Menulis, bahwa katong anak
muda haruslah bikin hal-hal positif meski kecil, yang ada di sekitar kita.
Apalagi teknologi sekarang sudah sangat-sangat memudahkan kita. Trus kenapa
diam sa? Berbuat sesuatu sebisa katong, jangan hanya menunggu dan menonton saja
hehehe. Menerbitkan buku seperti ini, salah satunya juga untuk MEMBAGI semangat
kepada sesama teman kan? Inti dari semangat berbagi di Akber, berbagai bikin
happy, terkandung juga kan?
Ide-ide ini yang
selalu bernyala-nyala dalam pikiran beta, pengen bersama teman-teman Mudaers
NTT menulis dan teman blogger di Flobamora Community, mewujudkan mimpi-mimpi
seperti ini. Dimulai dari hal-hal kecil. Misalnya sekarang beta sudah mulai
berkolaborasi dengan Marsie, Doddy dan Gerald untuk menggarap cover Cerah Hati
cetakan ke-2. Ikut senang juga bahwa cover Hawa digarap Yosua, Mudaers dari SOE
juga. Jadi tugas katong semua memang itu juga. Bersama-sama memajukan potensi
bersama. Saling mendukunglah. Semoga kedepannya semakin banyak dari kita
menerbitkan buku. Bukan untuk gagah-gagahan tentunya, bahwa karena beta yakin
kita BISA, kita punya POTENSI, trus kenapa malu dan takut bikin buku? Pengen
juga bikin komunitas sejenis ini di SOE (sudah pernah dibicarakan dengan
Sandra), seperti semangat teman-teman di Ende. Pengen ada Akademi Berbagi
‘cabang’ SOE juga. Smoga dalam waktu dekat bisa terwujud, yah San? Teman-teman
yang bisa diajak untuk berbagi satu dengan yang lain, mendukung satu sama lain.
Siap juga bantu
promosiin bukunya kk Tuteh.
*menulis ini sambil
diiringi One And Only-nya Adele. Saya sedang jatuh hati sama penyanyi ini…*
Salam
MudaersNTT..salam Flobamorata…
Di luar, SOE sedang
galau, penuh bilur rintik dan sayapsayap kabut. Maaf kalau isi surat ini tidak
terkesan ‘Galau’ di benak kalian yah? Hehehehe
(Christian Dicky Senda)
***
Pada akhirnya beta harus mengakui ini. Beta bangga dengan
kerja keras katong semua selama 3 tahun belakangan ini. Tapi kedua jempol harus
beta angkat khususnya buat teman-teman blogger di Ende, yang selama ini paling
berjasa untuk membuat FC ini terus bedenyut, tertus terpompa jatungnya, terus
kembang kempis paru-parunya. Kalian yang selalu menularkan semangat dan
‘kekuatan’ bagi kami lainnya yang keberadaanya masih terpencar-pencar. Karena
itu juga, beta dan Sandra sekarang ini sedang berproses untuk menggaet Mudaers
lainnya di kota kecil SOE. Semoga.
Selamat ulang tahun. Teruslah sepakat untuk memperjuangkan
komunitas blogger NTT, menjadikan anak-anak muda NTT Berjaya di rumah sendiri.
Berdaya di kampung sendiri. Sebab hanya karena kitalah, NTT kedepan akan
menjadi lebih baik…
Salam FLOBAMORATA
(mohon maaf bila ada kata-kata diatas yang kurang berkenan
di hati pembaca. Jika ada, mohon saya dikoreksi juga dimaafkan).
Sahabatmu,
Christian DiCKY Senda
(beta: saya, katong: kita, sonde: tidak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...