Rabu, 15 Juni 2011

Mini Launching Antologi Puisi Cerah Hati Bersama Teman Muda GEC PPB UGM @Ngeban Resto



Bersama kalian, melihat kalian, saat yang selalu kuingat adalalah sesuatu yang indah yang pernah ditulis oleh Salomo dalam kitab Amsal:












katanya, "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran"




A friend loveth at all times, and a brother is born for adversity."



Kadang, aku berpikir, meski perjumpaan kita singkat, dua bulan saban senin sampai jumat sambil mencoba cas cis cus dalam bahasa yang bukan bahasa ibu kita, yah bgeitulah kita

dan lucunya kok baru akrab yah ketika menjelang ujian akhir yah? ho ho ho tak masalah
kapanpun, dimanapun aku yakin hanya waktu dan kuasanya yang akan mempertemukan kita

seperti saat di Ngeban resto malam itu.





di pinggir kali dan saung yang remang
bolehlah tawa itu kita pecahkan bersama
biar riuh ditelan riak sungai
entah apa namanya air disitu
Ngeban, barangkali

Awalnya ingin merayakan kepergian Nara ke Madiun
ah, tapi aku pun akan ke Kupang
meninggalkan seribu kenangan pada langit Jogja
salah satunya berbentuk bongkahan bintang: kalian sendiri


Waktu itu, aku sendiri yakin saja karena inginku kalian harus punya CERAH HATI ha ha ha...
nyatanya bukan saja perpisahan dengan Nara, atau menodong saya membacakan puisi untuk Theresia Avilla yang selalu bikin hatiku ngilu
kita malah mengobrol bebas dan luas hingga bertukar pikiran tentang teori sosiologi dengan Erik

apapun itu kalian memang pribadi-pribadi hebat!


Jogja, Juni 2011 (foto-foto by Erik Kushadiwijaya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...