Kamis, 03 Maret 2011

Tentang Cita-cita (sebuah sajak)

Kami selalu berjalan bersama di bawah langit sore yang kelabu.
 Dengan hatinya yang merah jambu. Biruku dan hijaunya. 
Kami berjalan bersama suluh yang membara. Berjalan adalah 
membuat garis-garis senyum yang terbingkai, apa kabarmu kawan?
Berjalan seperti menerbangkan asa tanpa ragu meski sore ini
 tak ada tumpahan gerimis yang biasanya menasbihkan pelangi.
 Langit selalu menawarkan ruang bagi cakrawala kecil dibalik 
tengkorak dan jeruji rusukmu. Hei, kawan, akan kau apakan
 langit kelabu ini? Bungkus permen yang menjuntaikan tulisan,
‘sampai ketemu di Jerman…Perancis ataukah Amerika?’ 
 kepada pohon-pohon angsana yang ramai, kepada segenap 
unsur kimia semesta yang mengalirkan semangat ke bawah sadarku,
 kau dan dia. Mari bersabda tentang kegemilangan masa depan kita.

Wowa-wari, 27 Feberuari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...