Esok paginya, aku bangun dengan kesadaran bak porselen yang baru saja pecah. Sebab
mimpi tetaplah misteri. Pecahannya garing, dan aneh. Kususun lagi
pecahannya dan mendapatkan hanya satu jawaban saja: aku di kamar tidur
ayah-ibuku. Melewati malam aneh sambil dikeloni ayah juga ibu. Ah,
sungguhkan itu rasanya menjadi bayi di dalam rahim ayah-ibuku? Ayahku punya
rahim? Bikin aku geli sendiri.
Teringat Marga pacarku. Wanita dengan sinar kembaran ibuku, yang kerap
mengeloniku di kamar kos saat kuliah dulu.
Sebab
mimpi tetaplah misteri(Kanuku Leon, kumpulan cerita, SEGERA!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...