![]() |
sumber: meliaindiana.blogspot.com |
Sehingga risau kita tertelan dalam gigitan jari-jari air dari langit
Dan peluh jiwa yang mengusik setiap lembar mimpi
Habis saja dalam sehirup dua hirup selaput kabut
Kau mau?
Akh, aku jatuh gara-gara kilau yang meragu dari pancaran matamu
Rasanya selalu nikmat
Ayolah
Sebentar lagi hujan meninggalkan kota
Taubneno, 20 Desember 2011
Christian Dicky Senda, blogger, penikmat sastra, film, psikologi dan kuliner. Penulis buku kumpulan puisi Cerah Hati. Kini sedang menyiapkan antologi puisi keduanya, juga kumpulan cerpen dan cerfet kolaborasi Mudaers NTT Menulis, sebuah kelompok menulis online dari Bloger-bloger asal NTT. Kini menetap di kota Soe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...