Sabtu, 09 April 2011

Sidang Paripurna apa Pariporno?




kampanye!
Lagi-lagi anggota DPR bikin ulah. Seorang oknum anggota  dari partai Keadilan dan Persatuan (PKS) ketangkap kamera dari juru foto koran Media Indonesia sedang melihat gambar porno dari tabletnya ketika sidang paripurna yang membahas kelanjutan pembangunan gedung baru DPR sedang berlangsung. Berita yang gak kalah menggegerkan dengan kasus Citibank. Sebuah headline portal bahkan menulis judul dengan kata ‘sidang pariporno’ bukan ‘sidang paripurna’.

Meski jelas-jelas sudah ketangkap kamera foto wartawan, si anggota DPR tetap saja mengelak. Dalam sebuah jumpa pers, Arifinto, sebut saja begitu, menegaskan bahwa ia tiba-tiba saja menerima sebuah e-mail gak jelas yang isinya memang berisi gambar porno. Tapi ketika mengetahui itu hanya berisi gambar porno, yang bersangkutan lantas menutupnya.

Hasil jepretan wartawan foto Media Indonesia
Wow. Entah betul atau gak, jujur atau bohong, akhirnya semua orang bisa melihat dan menilai sendiri. Pejabat di Indonesia, kalau sudah ketahuan bikin ulah negatif toh paling jago juga mengelak, ngeyel, dsb. Meski sejumlah bukti sudah ada di depan mata, masih saja ada alasan untuk membantah dan menolak. Fakta terbalik justru datang dari negara-negara seperti Jepang atau Korea. Gak sedikit berita miring terkait pejabat disana yang akan disusul dengan kerelaan dan kebesaran hati mereka untuk jujur, mengakui diri salah dan bahkan rela untuk lepas dari jabatannya. Bahkan saking besar rasa malunya, ada yang sampai bunuh diri. Emang sih terlalu ekstrim.

Pertanyaanya, apa mudah? Saya sendiri belum tentu mampu. Secara umum orang merasa itu tindakan idealnya sebagai seorang manusia. Jujur saja jika salah. Namun kenapa itu sulit bagi pejabat dan pemimpin-pemimpin di negeri tercinta ini? Selalu ada cara untuk ngeles. Apalagi didukung pula oleh sistem hukum yang lemah. Lengkaplah sudah. Sulit menjerat mereka dengan hukuman. Apa gak ada rasa malu lagi? Termasuk gak malu untuk korupsi, gak malu untuk minta gaji dinaikin tapi kinerja nihil, gak malu untuk minta fasilitas gedung baru tapi gak ada hasil apa-apa.

klarifikasi! lihat sih, cm beberapa detik..
Jika kemudian banyak kalangan masyarakat mengkritik, salah satunya saya ini, toh karena kalian dipilih dan dipercaya jadi pemimpin. Saya pun mau kok belajar untuk menjadi baik, sebelum kelak misalnya saja jadi pemimpin. Paling gak memimpin keluarga saya untuk menjadi lebih baik. Apapun itu, jika memang benar demikian, ngaku sajalah. Atau malah haram bari pemimpin Indonesia untuk berlaku jujur?

salam pariporno eh salah, paripurna...


btw thanks utk Kapolri yg gak jadi menghukum Briptu Norman. gitu dooong, orng nyanyi kok dilarang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...