Selasa, 26 April 2011

Saudara Bernama #Syuradikara (2)




suatu malam, di Asrama Putra Syuradikara, Ende, aku menulis ini....





Malam Hitam di Ayur


02.47 WITA

Kebeningan malam kau dimana?

Terperangkapkah kau oleh riuh bayu oktober? Kesadaranku

Menari liar. Liar jatuh. Berlari

Bangun dan tersungkur lagi di deretan terdepan besi-besi tua. Sakit.

Ke langit, pekat menhadangku

Ke hatinya, mimpi kian jauh memisahkan. Nyata tetaplah kebisuan

Wooooooii, kemana jiwa kalian berlari?

Kenapa diam?

Bantu aku. Aku lelah kawan. Karena sepi sendiri meraba malam

Kalian tetaplah diam beradu selimut, merajut hangat bagi jiwa layu.

Sepi tak mau beranjak. Lamat-lamat sebongkah caya bertengger di lengkungan

Atap. Kucoba raba. Dalam. Berwarna. Dia. Spiritus intellectus, roh penalaran.

Hei, masuklah ke alamku. Tapi kuharus tidur. Kalianlah pendahulu teman.

(kupakai sisa tenaga untuk menopang bunga lelap kalian, sa

habat. Bertahanlah dalam sunyi

Agar ruh itu merasukimu. Aku biar yang terakhir.)


Asyur, Oktober 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...