Lho, kok Obama? Apa hubunganya coba Obama dengan Timor? Ternyata Obama itu ‘ojek bawa mangan’. Oalaaaah.
Ini tentunya berkaitan dengan tren baru di kalangan masyarakat Timor Barat (misalnya di kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Timor Tengah Utara (TTU), mungkin jg sebagian lagi wilayah kabupaten Belu) yang setahun dua tahun belakangan ini sibuk dengan penambangan mangan. Mungkin awalnya juga kaget bahwa pekarangan rumah atau kebun ternyata mengandung mangan lantas semua ramai-ramai menambang mangan, membeli dan menjual mangan termasuk dengan menggunakan jasa ojek tadi, Obama.
Ojek Bawa Mangan di Niki-Niki, Timor |
Mangan mungkin saja akan membawa banyak perubahan bagi masyarakat Timor tapi mungkin saja juga sedikit atau bahkan nihil, mengingat rasanya Pemkab sendiri kelihatan kaget dan kurang siap (baca: kurang profesional) dalam mengelola ini sebagai sebuah potensi untuk menambah pendapatan asli daerah Timor itu sendiri. Alhasil, fenomena ojek bawa mangan (Obama)yg dilakukan rakyat Timor semacam bukti bahwa pada akhirnya rakyat menambang secara liar dan manual di kebun sendiri (dengan berbagai resiko langsung maupun gak langsung). Karena kurang kesiapan dan kesigapan pemerintah dalam merumuskan semacam undang-undang untuk memayungi proses ini, maka kemudian terjadi yang namanya perang tarif dasar mangan di pasar lokal (perang antar perusahaan yg membeli mangan).
Misalnya, harga mangan di kabupaten TTU lebih tinggi ketimbang di TTS, otomatis menarik masyarakat dari TTS untuk menjual mangannya ke wilayah kabupaten tetangganya yakni TTU. Karena kebanyakan penambangan mangan dilakukan sendiri oleh warga, dengan alat pengeruk dari perusahaan atau seluruh prosesnya dilakukan oleh perusahaan penambang, maka proses penjualan pun dilakukan sendiri oleh warga. Artinya, bukan saja proses penambangannya yang manual, tapi dalam proses pendistribusian/penjualan, masyarakat kecil akhirnya memakai jasa ojek yang kebetulan juga lagi ngetren hingga pelosok Timor, maka lahirlah istilah Obama tadi. Dengan karung-karung kecil, masyarakat memuatnya di motor ojek lalu menempuh puluhan kilometer menuju ke kabupaten tetangga tadi dengan maksud bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi.
Kakak saya melanjutkan, ‘dalam sehari, Obama yang menuju ke TTU dari TTS bisa puluhan motor. .’. Wuih, ternyata gak hanya Amerika yang punya Obama yah, Timor pun punya Obama. Bahkan jumlahnya bukan satu, tapi puluhan Obama! Ahh, semoga saja peruntungannya juga sama, mengingat masih banyak rakyat Timor yang miskin harus menyambung hidup dengan cara apapun termasuk dengan mengojekkan mangannya ke pasar!
Salam Obama.
(sumber foto ojek bawa mangan: http://imlopis.blogspot.com/)
hehehehe... b awalnya pikir, obama tu karna banyak orang timor yang mirip obama :)
BalasHapushehe iya san...beta ju awalnya cukup kaget deng ini istilah...dan baru tren 2 minggu belakangan ini ketika beritanya dimuat di pos kupang. soal wajah, rasanya mirip ju ow...om2 di kampung be rasa ada yg mirp obama beneran ow...hehe
BalasHapusSuatu realita yang coba diangkat dimedia ini yang menurut saya cukup memprihatinkan. Kenapa saya mengatakan cukup memprihatinkan?? Pemerintah dalam hal ini sengaja menutup mata terhadap kemiskinan masyarakat kita dengan tidak menganggkan dana yang cukup untuk pertanian yang berkelanjutan atau perikanan yang lebih baik atau menggalakan dunia pariwisata yang tidak kalah dengan daerah lainnya di nusantara ini tetapi dengan sengaja membiarkan masyarakat menambang mangan secara serampangan sehingga dalam beberapa saat saja sudah dapat dibayangkan lingkungan tempat anak-cucu akan mencangkul untuk menanam jagung dan padi akan dipenuhi-dengan lubang-lubang menganga tempat bekas galian tambang dari kakek nenek mereka. Siapa yang akan menutup kembali lubang-lubang itu dan membuat subur tanah di situ lagi??? sungguh mengerikan
BalasHapus