Sore ini aku baru sadar jika aku ini patung. Seseorang, entah siapa sudah menaruhku di sebuah kamar berantakan penuh debu dan poster film, setahun yang lalu.
Kesadaran singkat yang kemudian membuatku menjadi patung lagi tanpa tahu bagaimana memahami perasaan ini lagi, dua menit yang lalu.
Sungguh, hal ini seperti sebuah jaringan komunikasi yang terputus-putus. Menyesakkan dada dan memaksa hampa menderaku, seperti berputar. Kadang, ketika aku sejenak tidak menjadi patung, aku hanya mendengar desahan entah dari perawan atau beludak, memekik dan seperti menggelinjang saat kulihat kamarnya dari tembok kamarku. Tapi yang lalu lalang adalah asing atau memang karena saja aku adalah patung.
Itu terjadi seperti ratusan hari yang merampas kemerdekaan dan menelan musim, yang kusadari adalah rutinitas yang menjadikanku ada dan tiada, merasa atau mematung. Sisa dan sia-sia atau memang adalah sebuah patung
(wora-wari 18, medio 30 januari 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beta tunggu lu pung komentar di sini, danke...